Pasukan Bersenjata Diduga Serang Pos Terdepan Militer Myanmar Timur, Pejabat: Terjadi Pertempuran Sengit

- 27 April 2021, 11:55 WIB
ilustrasi/ adanya pertempuran di Myanmar
ilustrasi/ adanya pertempuran di Myanmar /Pixabay

 

MEDIA PAKUAN - Pasukan bersenjata telah menguasai pos terdepan tentara Myanmar yang dekat dengan perbatasan dengan Thailan, setelah saksi mengatakan adanya pertempuran sengit telah terjadi.

Kepala urusan luar negeri Padoh Saw Taw Nee mengatkan Pos tersebut telah dikuasai dan dibakar oleh kelompok bersenjata.

Padoh Saw Taw Nee mengatakan kelompok tersebut masih memeriksa kematian dan korban jiwa setelah adanya pertempuran dan pembakaran.

Dia mengatakan sebelumnya suara tembakan terdengar dari seberang sungai Salween, yang mengikuti perbatasan antara kedua negara.

Baca Juga: Inilah Reaksi Rusia dan Amerika Serikat Terhadap Kondisi Covid-19 di India

Baca Juga: Cara Cepat Mengetahui Penerima BLT UMKM Rp1,2 Juta yang Cair Via BRI di 2021

Selain itu  video yang diposting di media sosial menunjukkan kebakaran dan asap yang tebal dari perbukitan berhutan.

Seorang pejabat provinsi dari kota Mae Hong Son di Thailand baratlaut kepada kantor berita Reuters. Selasa pagi mengatakan bahwa telah terjadi pertempuran yang besar di kamp militer.

"Terjadi pertempuran sengit di pos terdepan militer Myanmar di seberang Mae Sam Laep," kata pejabat.

"Pejabat keamanan kami sedang menilai situasi tetapi sejauh ini belum ada laporan yang berdampak pada pihak Thailand.".

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Ikatan Cinta pada Ramadhan Malam Ini 27 April 2021

Baca Juga: Belum Pernah Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta? Buruan Laporkan ke kemnaker.go.id

Pusat Informasi Karen, sebuah kelompok media lokal, mengatakan, kelompok etnis bersenjata itu telah menguasai pos terdepan militer.

Mengenai kejadian tersebut Militer Myanmar, yang dikenal sebagai Tatmadaw, tidak segera berkomentar.

Pertempuran di daerah itu telah meningkat sejak para jenderal merebut kekuasaan dalam kudeta 1 Februari dan menjerumuskan Myanmar ke dalam kekacauan.

"Ini sangat memprihatinkan," kata Scott Heidler dari Al Jazeera, yang berada di Bangkok, tentang eskalasi terbaru. Ini adalah sesuatu yang telah kami lihat terjadi sejak kudeta Februari.***

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: REUTERS Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x