Ia adalah Laura, yang merupakan seorang wanita transgender berusia 62 tahun yang mengaku mulai bekerja di jalanan kota Meksiko sejak 40 tahun lalu.
Laura mengaku bekeja keras satiap hari untuk tinggal di rumah. Jika dia mendapat klien pada hari itu, dia mungkin bisa membeli kamar hotel murah untuk malam itu. Dan jika tidak, dia akan tidur di jalan.
Selain itu, dia juga mengatakan, banyak kliennya telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi sehingga tidak bisa lagi membayarnya.
Baca Juga: Epic Comeback! Demonstran Myanmar Balas Dendam kepada Junta Militer Myanmar, 19 Tentara Tewas
Situasi serba kekurangan pun sempat memaksanya untuk menggadaikan teleponnya, yang merupakan alat satu-satunya untuk mengontak dengan beberapa pelanggan tetapnya.
Keadan menjadi lebih sulit bagi pekerja seks jalanan yang tua seperti Laura, karena ribuan pekerja seks jalanan baru telah bermunculan akibat pandemi.
Sementara itu, pemimpin kelompok aktivis Street Brigade in Support of Women, Elvira Madrid mengatakan, kelompoknya telah menemukan 15.200 pekerja seks di jalanan Kota Meksiko pada bulan Agustus.
Madrid mengatakan, jumlah itu dua kali lipat dari angka sebelum pandemi.
"Yang mengejutkan adalah ada lebih banyak lagi. Di setiap sudut jalan - itu mengejutkan," katanya.