Lawan Balik Militer Myanmar, Ribuan Pengunjuk Rasa Anti Kudeta Gunakan Senjata Rakitan

- 9 April 2021, 10:17 WIB
Pengunjuk rasa anti kudeta di Myanmar.
Pengunjuk rasa anti kudeta di Myanmar. /Twitter.com/@UNHumanRights

MEDIA PAKUAN - Terjadi pembentrokan bersenjata antara pengunjuk rasa anti kudeta dengan militer Myanmar di Kota Taze, Kamis, 08 April 2021.

Para pengunjuk rasa menggunakan senjata rakitanuntuk melawan balik militer Myanmar.

Setidaknya 11 pengunjuk rasa Myanmar tewas dalam bentrok tersebut dan 20 orang lainya mengalami luka-luka.

Tidak ada laporan tentang korban dari militer Myanmar yang terluka akibat bentrok.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, lebih dari 600 orang warga sipil telah tewas dalam bentrok dengan pasukan keamanan Myanmar sejak 1 Februari.

Baca Juga: Usai Penembakan dan Pembakaran Guru di Papua, TNI-Polri Buru KKB Nau Waker

Baca Juga: Deputi KSP Bahas Soal Program BLT UMKM BPUM Rp2,4 Juta 2021, Berikut Keterangannya

Selain itu, bentrok juga terjadi di tempat yang sama pada hari Rabu, dan setidaknya telah menewaskam 12 orang warga sipil.

Kejadian-kejadian tersebut bisa menandakan, babak baru dalam perjuangan di mana oposisi sebagian besar menggunakan cara-cara protes damai meskipun ada tindakan mematikan dari pasukan keamanan.

"Orang-orang akan mencoba untuk mempertahankan hidup mereka sendiri dan hak-hak mereka," kata mantan menteri pemerintah yang tergabung dalam Komite Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH).

"Orang tidak akan menunggu CRPH bertindak," kata menteri itu kepada media.

"CRPH tidak dapat menghentikan kemungkinan perlawanan bersenjata oleh rakyat, dari rakyat," lanjutnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x