Media lokal melaporkan, pasukan keamanan Myanmar menembaki pendemo di pinggiran kota industri Hlaingthaya ketika asap terlihat dari kawasan tetsebut karena pabrik yang terbakar.
Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan, sebanyak 16 pepngunjuk rasa lainnya tewas di tempat lain di Myanmar. Hari tersebut merupakan salah satu hari paling berdarah sejak kudeta 1 Februari.
Sementara itu, televisi yang dikelola tentara Myanmar, Myawadday, melaporkan bahwa, keamanan bertindak setelah empat pabrik garmen dan pabrik pupuk dibakar dan para pengunjuk rasa
"Pelaku, penyerang, musuh rakyat Myanmar, SAC (Dewan Administrasi Negara) yang jahat akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tumpah," katanya dalam pesan.***