MEDIA PAKUAN - Aktivis Myanmar merencanakan unjuk rasa anti kudeta yang lebih besar lagi pada hari Senin, 15 Maret 2021.
Hal ini disebabkan karena lebih dari 39 orang tewas ditembak oleh pasukan keamanan di pusat Yangon.
Aktivis Myat Thu mengatakan, protes akan direncanakan pada hari Senin di kota terbesar kedua Myanmar, Mandalay.
Sementara itu, penduduk Yangon mengatakan, aksi unjuk rasa anti kudeta akan direncanakan di dua wilayah kota.
Baca Juga: Tak Menang GRAMMY, BTS Ternyata Sudah Siapkan 2 Kue Untuk Perayaan
Baca Juga: Siap Serang Balik KLB Demokrat, JK Dukung AHY Lawan Moeldoko
Sebelumnya, kekerasan juga pecah di beberapa bagian Yangon saat sedang aksi hingga Minggu malam.
"Tiga orang tewas di pelukan saya. Kami menyelamatkan sekitar 20 orang yang terluka tadi malam," kata seorang penduduk dan pengunjuk rasa Zizawah di distrik Thingyunkyun, Yangon.
Selain itu, warga lainnya, May Myat Noe berusia 21 tahun melaporkan, ada tiga korban jiwa dan puluhan orang mengalami luka di distrik Dagon Selatan setelah mereka melakukan aksi.
"Mereka menggunakan senapan mesin dan terus menembaki orang-orang," katanya.
Pasukan keamanan Myanmar telah menewaskan sedikitnya 22 pengunjuk rasa di pinggiran kota industri Hlaingthaya pada Minggu.