MEDIA PAKUAN - Pemerintah Filipina akan melakukan pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) tentang agenda maritim Tiongkok yang mulai mengkhawatirkan.
Pertemuan ini juga ditujukan untuk menyelesaikan perbedaan atas Visiting Forces Agreement (VFA) atau Perjanjian Pasukan yang terjadi selama dua dekade kebelakang.
Sementara itu, Filipina akan terus bekerja sama dengan AS dalam pakta pertahanan bersama dan membatalkan perjanjian (VFA). Keputusan tersebut pernah ditangguhkan pada November kemarin.
Baca Juga: Nekat Ditusuk Penumpangnya, Driver Ojek Online Kritis di Rumah Sakit
"Penangguhan itu dimaksudkan bahwa kami harus terus bekerja dan saya mempersempit masalah dan segera kami akan bertemu ... dan menyelesaikan perbedaan apa pun yang kami miliki," kata Menteri Luar Negeri Filipina, Teodoro Locsin, dikutip Media Pakuan dari Reuters, Senin, 8 Februari 2021.
Locsin menambahkan, pertemuan tersebut kemungkinan besar akan dilakukan pada bulan Februari minggu terakhir.
Sebelumnya, Presiden filipina Duterte memberi tahu Washington bahwa dia membatalkan kesepakatan di tengah kemarahan beberapa senator dan sekutunya yang ditolak visa AS.
Baca Juga: Cek Fakta! DKI Jakarta Mulai 12-15 Febuari 2021 Menerapkan Lockdown , Warga Keluyuran Denda !
Namun, Duterte telah memperpanjang proses penghentian tersebut dimasa jabatan presiden baru AS Joe Biden.
Sementara itu, VFA memberikan kerangka hukum di mana pasukan AS dapat beroperasi secara bergilir di negara itu.
Para ahli mengatakan, tidak dapat dilaksanakan perjanjian pertahanan bilateral mereka yang lain, termasuk Perjanjian Pertahanan Bersama (MDT), jika kesepakatan itu tidak disepakati.***