Sebelumnya Inggris telah menjadi negara yang pertama yang menyetujui vaksin Pfizer/BioNTech pada minggu lalu.
Pertama yang menerima suntikan vaksin tersebut di antaranya, pekerja rumah kesehatan, pasien rumah sakit, dan staf NHS.
Sementara itu, Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) menyarankan kebijakan kepada NHS, bahwa siapa pun yang memiliki riwayat alergi maupoun itu dari makanan, oabt-obatan, atau vaksin, tidak boleh melakukan vaksinasi.
Baca Juga: Info Seleksi CPNS 2021: Berapa Sih Gaji Pokok dan Tunjungan PNS? Berikut Inilah Daftarnya
Kemudian NHS membuat pengumuman mulai Rabu, semua orang yang akan melakukan vaksinasi akan ditanyai apakah mereka memiliki riwayat alergi.
Juru bicara Pfizer mengatakan bahwa vaksinnya "ditoleransi dengan baik" selama uji coba, dengan "tidak ada masalah keamanan yang serius".
Sementara itu, Pfizer UK telah diberitahu MHRA tentang laporan yang menimbulkan afek samping pemberian vaksin COVID-19 BNT162b2.
Baca Juga: Buruan! Dibuka Lowongan Kerja di PT Angkasa Pura Support Desember 2020, Klik Link Pendaftaran Ini
Pada pencegahan itu, MHARA memberikan saran kepada badan kesehatan, saat melakukan penelitian, agar selalu memahami setiap kasus dan penyebabnya.
Sementara itu, beberapa vaksin telah memberikan peringatan kepada orang yang sensitif pada reaksi alergi. Selain itu, banyak ilmuan juga percaya pada vaksin RNA, karena dianggap lebih murni, dan dipercaya, kecil kemungkinannya menyebabkan efek samping."***