Dilanda Perang hingga Menewaskan Ribuan Warga, Inggris Kerahkan Pasukan ke Mali

- 4 Desember 2020, 12:39 WIB
Ilustrasi inggris kirim pasukan ke mali
Ilustrasi inggris kirim pasukan ke mali /Pixabay/Defence-Imagery

MEDIA PAKUAN
- Tentara Inggris telah tiba di Mali untuk bergabung dengan misi penjaga perdamaian PBB yang paling berbahaya di negara Afrika barat yang kini dilanda perang.
 
300 tentara dari Light Dragoons dan Royal Anglian Regiment akan bekerja bersama dengan 16.000 penjaga perdamaian dari 56 negara berbeda.
 
Peran mereka adalah melakukan pengintaian jarak jauh, spesialis untuk misi Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta mengumpulkan informasi rahasia di daerah-daerah negara yang sulit dijangkau.
 
 
Dalam beberapa bulan terakhir, keamanan di Mali dinyatakan memburuk.
 
Dua setengah ribu warga sipil tewas selama setahun terakhir dan efek perubahan iklim, peningkatan suhu, dan migrasi populasi, telah membuat wilayah Sahel lebih luas di bawah tekanan.
 
Misi PBB telah diserang lebih dari 130 kali, sejak dimulai pada 2013, dengan 220 tentara tewas dan ratusan lainnya terluka.
 
 
Sebanyak 5.100 pasukan Prancis, juga berbasis di Gao, sedang memerangi konflik kontra-ekstremisme melawan kelompok-kelompok jihadis termasuk ISIS dan afiliasi al Qaeda Jama'at Nusrat al-Islam wal-Muslimin (JNIM).
 
Mereka telah berhasil mencapai visi, membunuh kepala al-Qaeda Afrika Utara Abdelmalek Droukdel pada bulan Juni dan November tahun ini.
 
Pasukan Prancis mengalahkan pemimpin senior lainnya Bah Ag Moussa yang dianggap berada dibalik serangan terhadap pasukan internasional.
 
 
Inggris telah menyediakan tiga helikopter RAF Chinook untuk misi itu. Mereka terbang dalam kapasitas non-tempur.
 
Meskipun misi PBB terpisah, setiap intelijen yang dikumpulkan oleh tentara Inggris dapat diteruskan ke rekan Prancis.
 
Sementara itu, Inggris akan mengenakan baret biru PBB yang khas dan ditempatkan dalam peran penjaga perdamaian, mereka akan dihadapkan pada ancaman dari IED pinggir jalan dan serangan oleh pemberontak.
 
 
"Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB, penempatan ini adalah demonstrasi dari komitmen kuat kami untuk menjaga perdamaian dan pentingnya kami meningkatkan keamanan di Sahel dengan melindungi komunitas lokal." Ujar Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace. 
 
"Pasukan darat kami adalah yang terbaik di dunia, dan kami adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu memberikan kemampuan spesialis ini dalam lingkungan yang menantang yang akan membantu mencegah penyebaran konflik di seluruh kawasan," ujarnya.
 
 
Mali merupakan negara yang sangat luas, terbesar kelima di Afrika, di perbatasan selatan gurun Sahara.
 
Para prajurit akan beroperasi di lingkungan yang sulit, termasuk di bukit pasir dan wadi, bahkan seringkali dalam cuaca panas yang ekstrim atau hujan lebat.
 
Pada bulan Agustus, pasukan Mali melancarkan kudeta tak berdarah terhadap mantan Presiden Ibrahim Boubacar Keita, Pemerintah sementara yang dipimpin militer sekarang berkuasa menjelang pemilihan baru.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x