Pekerja Pertanian di Peru Mengamuk Hingga Tewas, Tuntut Upah Lebih

- 4 Desember 2020, 11:00 WIB
Demo pekerja pertanian di Peru
Demo pekerja pertanian di Peru /Doc. Reuters/

MEDIA PAKUAN - Para Pekerja pertanian di Peru mengamuk.

Insiden tersebut juga memakan satu korban tewas.

Para pekerja Peru itu telah empat hari menuntut untuk mendapatkan upah yang lebih baik.

Baca Juga: Mengejutkan, AS Pecahkan Rekor Kematian Tertinggi Akibat Covid 19 dalam Sehari

Atas Insiden tersebut Lahan Pertanian di Andes gagal panen dan menghambat laju transportasi.

Presiden sementara Peru, Francisco Sagasti, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menyelidiki korban meninggal tersebut.

Korban diketahui seorang pengunjuk rasa dan korban pertama dalam insiden yang dimulai sejak hari Senin kemarin.

“Kami tidak ingin ada yang mati dalam protes untuk membela hak-hak buruh mereka,” katanya.

Baca Juga: Meningkat hingga Pecahkan Rekor Terburuk Sepanjang Sejarah, Korea Selatan Dihantui Kematian Covid 19

Sementara itu, sebelumnya dua orang tewas lima bulan lalu yang menyebabkan pendahulu Sagasti Manuel Merino mengundurkan diri.

Pihak pekerja pertanian menuduh pihak kepolisian telah menyerang para pengunjuk rasa untuk mengendalikan demonstrasi.

Salah seorang pemimpin nasional pekerja agraria Juan Herrera mengatakan bahwa para polisi melakukan penyerangan dalam jumlah besar.

“Para pekerja telah diserang oleh polisi yang telah tiba dalam jumlah besar untuk mencegah mereka terus memblokir jalan,” katanya.

Baca Juga: Joe Biden: Saya tidak ingin Anda Putus Asa,Tunggu Kita akan Melalui Ini

Pemerintah sebenarnya telah melakukan kesepakatan dengan para perwakilan dari demonstran bahwa mereka akan berkomitmen untuk mengevaluasi UU promosi pertanian.

Namun Kesepakatan tersebut berakhir gagal dan para pekerjaan pertanian menganggap bahwa UU tersebut tidak adil untuk mereka.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah