Vaksin Covid 19 Segera Beredar, Interpol Himbau Selurug Negara Dunia Waspada atas Kejahatan Global

- 3 Desember 2020, 11:38 WIB
Ilustrasi Interpol.
Ilustrasi Interpol. /PIxabay/Free-Photos
 
MEDIA PAKUAN - Interpol memperingatkan, Geng kejahatan terorganisir dapat mencuri vaksin COVID 19 atau membuat versi palsu mereka sendiri, untuk mendapatkan keuntungan dari pandemi.
 
Badan kepolisian global mengatakan, penjahat dapat menargetkan rantai pasokan atau menjual suntikan COVID 19 palsu secara online, ketika lebih banyak vaksin disetujui secara internasional.
 
Badan kepolisian global juga telah mengeluarkan peringatan kepada dunia, untuk penegakan hukum di 194 negara, serta menghimbau agar waspada.
 
 
"Saat pemerintah bersiap untuk meluncurkan vaksin, organisasi kriminal berencana menyusup atau mengganggu rantai pasokan."
 
"Jaringan kriminal juga akan menargetkan anggota masyarakat yang tidak menaruh curiga melalui situs palsu dan pengobatan palsu, yang dapat menimbulkan risiko signifikan bagi kesehatan mereka, bahkan nyawa mereka," kata sekretaris jenderal Interpol, Juergen Stock.
 
Interpol juga mengatakan geng dapat mencoba dan mengambil untung dari alat pengujian virus corona palsu, serta telah memperingatkan konsumen untuk melakukan penelitian mereka.
 
 
Ada lebih dari 170 vaksin virus corona yang sedang dikembangkan di seluruh dunia, tetapi ada beberapa pelopor yang berada dalam tahap pemeriksaan terakhir dan akan segera tersedia.
 
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin Pfizer / BioNTech COVID-19 untuk digunakan, dengan suntikan diharapkan dapat diberikan mulai minggu depan.
 
Seorang juru bicara dari Pfizer mengatakan, perusahaan telah mengambil tindakan tegas untuk melindungi vaksin selama pengangkutan.
 
 
Grup Inggris / Swedia dari Universitas Oxford dan AstraZeneca juga telah menyerahkan vaksin mereka untuk disetujui di Inggris.
 
Sementara itu, ilmuwan dari perusahaan Amerika Moderna, sedang mencari persetujuan dari regulator AS dan UE untuk mengizinkan penggunaan darurat jab mereka.
 
 
Rusia telah mengumumkan akan memulai vaksinasi skala besar dengan jabnya yang disebut Sputnik V minggu depan.
 
Selain itu, militer China juga telah menyetujui vaksinasi lain yang dibuat oleh CanSino Biologics.
 
Para ahli telah sepakat bahwa beberapa kandidat vaksin harus berhasil agar dunia dapat membasmi pandemi, dengan kasus yang meningkat di AS dan Eropa.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x