Belum Pernah Dilontarkan Sebelumnya, Rusia Nyatakan Secara Umum ISIS Menyerang Musuh AS

26 Maret 2024, 00:40 WIB
Ilustrasi Bendera Rusia. /Pixabay/Motorolla/

MEDIA PAKUAN - Juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova di Telegram 25 Maret 2024, menyindir AS setelah serangan teroris di Crocus City Hall, dalam pernyataan yang belum pernah di lontarkan sebelumnya.

Ia menyatakan jika orang AS telah menjebak dirinya dengan cerita bahwa serangan itu dilakukan oleh ISIS. Menurutnya karena kepanikan, tidak ada jalan keluar lain dan upaya menutupi diri setelah miliaran dolar dan senjata diinvestasikan di Ukraina. 

Dengan tegas ia mengungkapkan jika dalam beberapa tahun terakhir ISIS telah melakukan serangan terutama terhadap musuh-musuh AS, seperti Taliban di Afghanistan, Iran, Suriah dan Rusia.


“ISIS umumnya menyerang musuh-musuh Amerika Serikat. Ini adalah suatu kebetulan yang aneh," katanya.


"Dengan logika uang, kekuasaan dan dalam konteks pelarangan hukum internasional terhadap intervensi langsung, ini juga bertujuan untuk menabur kekacauan terkendali dan membentuk kembali tatanan dunia melalui tangan teroris."


Ia mengungkapkan bawa Al Qaeda muncul setelah Uni Soviet mendapat perlawanan mujahidin di Afghanistan, Washington memanfaatkan dan mempersenjatainya.


Di Irak pada Oktober 2006, Majelis Permusyawaratan Mujahidin, yang terbentuk dari kelompok jihad al-Masri dengan Negara Islam Irak (ISI), menunjuk Abu Omar al Baghdadi, untuk memimpin kelompok itu setelah dibebaskan AS dari penjara Irak.


Bersama dengan kelompok di Suriah, niat untuk menguasai wilayah di Irak dan Suriah gagal karena pemerintah sah Suriah meminta bantuan Rusia untuk memerangi kelompok teroris ini pada tahun 2015.


Lalu ditahun yang sama  di Majelis Umum PBB, Presiden Rusia Vladimir Putin mengusulkan pembentukan front anti-ISIS, namun Barat menanggapi sinis dan dengan segala cara menghalangi upaya perang melawan ISIS.


Sementara itu Kamp pengungsi At-Tanf, wilayah teroris di tenggara Suriah yang berada di bawah kendali Amerika, dijadikan tempat perlindungan para teroris dan pusat pelatihan.


Di Suriah, AS kemudian merekrut kelompok Jabhat Fatah al-Sham ( Nusra, cabang al Qaeda di Suriah) dan kelompok lainnya, gabungan itu kemudian merubah nama menjadi Hayat Tahrir al-Sham.


Menurut Zakharova itu dilakukan dengan tujuan agar tidak mudah untuk menghancurkan tempat berkembang biaknya terorisme internasional, memperpanjang konflik dan peningkatan jumlah korban.***

Editor: M Hilman Hudori

Tags

Terkini

Terpopuler