Meski Todongan Senjata, Awal Ramadhan Pejuang Hamas Serukan Warga Palestina Datang Masjid Al-Aqsa di Yerusalem

2 Maret 2024, 19:01 WIB
Hamas menyerukan warga Palestina untuk berbari ke Masjid Al-Aqsa di tengah komentar Biden oal gencatan senjata selama Ramadhan. /Pexels by Jan Venter


MEDIA PAKUAN - Menjelang Ramadhan para pejuang Hamas, atau Harakat al Muqāwamah al Islāmiyyah, Rabu 28 Februari 2024 mengeluarkan seruan kepada warga Palestina untuk berbondong-bondong datang ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Meskipun ada upaya pembahasan di Qatar untuk mencapai gencatan senjata selama 40 hari,

Meskipun dibayang-bayangi tindakan tegas yang dilakukan tentara penjajah Israel. Namun upaya genjatan senjata masih terus dilakukan. Apalagi belum adanya terobosan yang dilaporkan oleh mediator Qatar.

Dalam upaya paling serius sejauh ini untuk memperpanjang gencatan senjata, Hamas sedang mempertimbangkan proposal, disetujui oleh penjajah Israel pada pembicaraan dengan mediator di Paris pekan lalu, untuk gencatan senjata selama 40 hari.

Baca Juga: Rumah Ketua PPK di Kota Sukabumi Mendadak Diserang OTK pada Dini Hari

Masjid Al-Aqsa, yang berada di Kota Tua Yerusalem, memiliki makna religius yang dalam bagi umat Islam dan Yahudi dan sering menjadi titik konflik, terutama selama perayaan agama.

Selama konflik baru-baru ini di Gaza, Israel mempertimbangkan pembatasan ibadah di Al-Aqsa selama Ramadan karena alasan keamanan, hal ini menimbulkan keberatan dari banyak warga Palestina.

Pemimpin pejuang Hamas, Ismail Haniyeh, mengajak warga Yerusalem dan Tepi Barat untuk berkumpul di Al-Aqsa sejak awal Ramadhan.

Namun ini dianggap sebagai provokasi oleh pejabat penjajah Israel yang mengatakan ingin menjaga ketenangan.

Baca Juga: Tak Heboh, Laga Persib Bandung Kontra RANS Nusantara FC Sepi Penonton: Dilarang kedatangan Bobotoh!

"Ini adalah seruan kepada masyarakat kami di Yerusalem dan Tepi Barat untuk berbaris ke Al-Aqsa sejak hari pertama Ramadhan," ujar Haniyeh.

Haniyeh juga mengajak Poros Perlawanan dan negara-negara Arab untuk meningkatkan dukungan bagi penduduk Gaza yang menderita akibat konflik.

"Adalah tugas negara-negara Arab dan Islam untuk mengambil inisiatif untuk mematahkan konspirasi kelaparan di Gaza," ujar Haniyeh.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui perundingan gencatan senjata mengatakan bahwa upaya mediasi semakin intensif, namun belum ada kepastian keberhasilan.

"Waktu semakin mendesak karena Ramadhan semakin dekat, para mediator telah meningkatkan upaya mereka," kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Berantas Bisnis Lendir Jelang Ramadhan, Polres Sukabumi Kota Bongkar Praktik Panti Pijat Bugil

"Masih terlalu dini untuk mengatakan apakah akan ada kesepakatan dalam waktu dekat, namun hal-hal masih belum terhenti," katanya dikutip dari Reuters.

Situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk, dengan penurunan bantuan pangan dan hampir seluruh layanan terganggu, khususnya di bagian utara Gaza. Israel, yang telah menyerang Jalur Gaza, menewaskan 30.000 orang menurut otoritas kesehatan Palestina.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler