Viral di X Motaz Azaiza Didesak Menentang Hamas, Lakukan Propaganda Khianati Palestina

27 November 2023, 12:27 WIB
Pengakuan seorang jurnalis yang dipaksa menjadi propaganda, motaz azaiza diminta menghianati palestina // Foto @azaizamotaz9 /

MEDIA PAKUAN - Seorang jurnalis asal Gaza mengaku mendapat desakan untuk menentang Hamas dan melakukan propaganda serta menghianati palestina, Motaz Azaiza diminta untuk membuat story Instagram menentang Hamas.

Hal itu disampaikan nya lewat platform X, awalnya motaz di telepon oleh nomor tidak dikenal bahkan ketika ditanya identitas nya sang penelepon mengalihkan pembicaraan namun ia mengaku sebagai orang Israel penjajah, propaganda itu dilakukan di hari ketiga gencatan senjata sementara sejak 24 November 2023 di Gaza.

"Saya akan membiarkan Anda mendengarkan panggilan telepon antara saya dan orang Israel Tanpa ID Penelepon ini" ujar Motaz Azaiza di akun X.com @azaizamotaz9 pada Minggu, 26 November 2023.

“Aku bukan siapa-siapa, bisakah kamu membuat story menentang Hamas?” ujar penelepon tersebut.

Baca Juga: MasterChef Indonesia 11 RCTI Tuai Kritikan Netizen, Followers Ramai-ramai Unfollow

Penelepon mengungkapkan alasannya menunjuk Motaz karena dia memiliki pengaruh sebagai fotografer. Oleh karena itu, informasi yang disebarkan motaz dapat mempengaruhi media dengan cepat.

"Kenapa kamu memilih saya?” ujar Motaz menanyakan.

“Karena kamu adalah fotografer, dan aku mengkhawatirkan keselamatanmu,” ucap penelepon tersebut.

Namun, Motaz dengan tegas penolak perintah tersebut ia tidak peduli dengan keselamatan nya, ia akan tetap setia membela Palestina walaupun kini banyak publik yang khawatir dengan keselamatan motaz karena bisa saja motaz sedang di Intai oleh agen intelijen.

Kendati demikian, motaz tidak takut ia akan terus mengungkapkan kebenaran pembantaian keji yang dilakukan oleh Israel penjajah.

Baca Juga: Misi Balas Dendam! Borneo FC Siap Kalahkan Persis Solo pada Pekan Ke 20 BRI Liga 1 di Stadion Segiri,Samarinda

Sejak 7 Oktober 2023 lalu, Israel penjajah telah menghujani gaza dengan lebih dari 40.000 bom. Pada 49 pembantaian, sebanyak 20.031 penduduk Gaza tewas dalam serangan bom dan penembakan.

8.176 orang di antara korban yang tewas adalah anak-anak, dan 4.112 korban di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak lebih dari 1,7 juta penduduk di Gaza menjadi pengungsi karena kehilangan tempat tinggal mereka.

Bahkan penjajah Israel telah melanggar hukum internasional yang melarang melakukan penyerangan di rumah sakit. Israel penjajah telah menargetkan 22 rumah sakit, 55 klinik, dan 46 ambulans yang digunakan untuk menolong masyarakat sipil.

Selain itu, tentara Israel penjajah masih menembaki penduduk Gaza selama masa gencatan senjata 4 hari yang dijanjikan.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: PRFM News

Tags

Terkini

Terpopuler