MEDIA PAKUAN - Senjata makan tuan dirasakan oleh Israel pada Minggu, 5 November 2023 rumah sakit Tel Aviv terkena serangan rudal yang di duga serangan salah sasaran.
Seharusnya rudal tersebut di tembakan dan menyerang rumah sakit Al-Shifa di Gaza namun rudal tersebut mengalami error hingga memutar balik dan menyerang rumah sakit Tel Aviv.
"Pencegat Iron Dome Israel dilaporkan tidak berfungsi: rudal Israel memutar balik & menghujani Tel Aviv," ujar akun X.com @swilkinsonbc.
Seperti terkena karma instan, momen rumah sakit Tel Aviv di hujani rudal dengan sistem iron dome itu pun tertangkap kamera oleh warga, kemudian momen tersebut viral di Media sosial.
Baca Juga: Dampak dari Solidaritas, Warga Sipil Palestina jadi Amukan Pemerintah Zionis Israel
Sirine peringatan menggema di seluruh penjuru terdengar jelas di rekaman, terlihat ada korban jiwa namun belum bisa dipastikan jumlah korban dari hujan rudal yang dilakukan penjajah Israel ke Tel Aviv itu.
"Sementara tentara Israel mengancam untuk menyerang Rumah Sakit Al-Shifa, Iron Dome milik mereka mengirimkan rudal ke sebuah rumah sakit di Tel Aviv — dilaporkan adanya korban jiwa," katanya menambahkan.
Publik menyebut peristiwa itu adalah karma nyata, bahkan langit pun tidak mendukung penjajah Israel melakukan pembantaian.
Hampir seluruh dunia mendukung untuk melakukan genjatan senjata karena korban jiwa semakin tinggi lebih dari 10.000 menjadi korban pembantaian diantaranya anak-anak dan perempuan.
Namun seruan tersebut di tolak keras oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan tidak akan pernah mundur menumpas semua orang di Gaza. Penjajahan Israel bahkan mendapat dukungan dari dunia barat seperti Amerika Serikat dan Prancis.
"Seruan untuk gencatan senjata adalah seruan agar Israel menyerah kepada Hamas, menyerah kepada terorisme... hal ini tidak akan terjadi," katanya, seraya bersumpah bahwa Israel akan "berjuang sampai pertempuran ini dimenangkan".
Baca Juga: Gratis! Link Live Streaming Opening Ceremony Livoli Divisi Utama 2023, Saksikan Sekarang di Moji
Sekutu Israel, Amerika Serikat, juga keberatan dengan gencatan senjata.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan untuk melakukan gencatan senjata di Gaza. Ia menuntut Hamas untuk mengembalikan lebih dari 240 sandera yang ditahan sejak 7 Oktober lalu.
“Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para sandera. Hal ini harus dihilangkan sepenuhnya dari leksikon,” kata Netanyahu.
“Kami akan terus melanjutkannya sampai kami mengalahkan mereka. Kami tidak punya alternatif lain,” tambahnya.
Pasukan militer Israel telah mengerahkan pasukan darat, udara dan angkatan laut untuk menggempur Gaza dan memperdalam serangannya ke jalur pantai. Tujuannya untuk menghancurkan infrastruktur dan para petinggi Hamas.
Baru-baru ini serangan nuklir dan pembantaian terhadap warga Gaza di nilai pilihan yang tepat oleh Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu.***