Pesawat Korean Air Jatuh 269 orang tewas

1 September 2020, 14:20 WIB
ilustrasi pesawat jatuh /Pixabay

MEDIA PAKUAN-Pesawat Korean Air jenis Boeing 747 penerbangan 007 yang terbang terbang dengan rute Kota New York, Amerika Serikat menuju Seoul, Korea Selatan jatuh mengakibatkan 269 orang tewas baik penumpang, kru dan seorang anggota Kongres AS tewas.

Kecelakaan pesawat itu bukan disebabkan masalah teknis atau kerusakan mesin, tetapi ditembak jatuh oleh pesawat militer Uni Soviet kemudian jatuh di Laut Okhatsk, Uni Soviet.

Penembakan pesawat Korean Air ini bermula pesawat tidak melewati jalurnya setelah mengontak Traffic Control Alaska. Ini diakibatkan kru lupa menyetel autopilot ke mode yang benar (mode INS), melainkan tetap di mode lain (HEADING).

Baca Juga: Gempa Bumi dan Tsunami di Jepang Menewaskan Lebih Dari 100 Ribu Warga

Skenario lainnya adalah kru sudah memasang mode INS namun pesawat tetap keluar jalur karena penyimpangan jalur sudah melebihi batasan pada komputer pesawat.

Setelah menyadari melalui jalur yang salah, kru pesawat mencoba mengembalikan jalur pesawat ke jalur yang benar. Saat menyadari berada di jalur yang salah, pesawat ini berada di atas pangkalan militer Uni Soviet. Radar Uni Soviet menunjukkan bahwa Korean Air 007 adalah pesawat mata-mata.

Soviet lalu mengirim beberapa pesawat Sukhoi Su-15. Persenjataan pesawat Sukhoi Su-15 tersebut salah satunya adalah rudal anti baja. Sedangkan objek yang ditembak memiliki bahan dari alumunium. Akibatnya, api kuning menyala di bagian belakang pesawat itu. Kemudian, pesawat itu tidak seimbang dan terbelah menjadi dua bagian.

Baca Juga: Selamat Ulang Tahun Jungkook BTS

Sebelum jatuh, pesawat ini sempat mengontak ke Tokyo Control Tower dan menunggu di sekitar Jepang. Pesawat lalu jatuh ke Laut Okhatsk 12 menit kemudian.

Peristiwa ini menewaskan 240 penumpang dan 29 awak. Menurut ATC, Korean Air 007 tak seharusnya melewati pangkalan Soviet. Seharusnya pesawat ini melewati jalur Samudera Pasifik dan Jepang.

Kecelakaan yang terjadi pada 1 September 1983 menjadi kasus terbesar dalam sejarah Korea Selatan. Kecelakaan ini merupakan salah satu momen Perang Dingin yang paling panas. Hal ini kemudian meningkatkan sentimen anti-Soviet dan anti-komunis secara umum di Amerika Serikat.

Baca Juga: Penasaran Dengan Film 'Milea', Ini Situs Film Streaming yang Bisa Dikunjungi

Sementara, Uni Soviet mengklaim bahwa AS sengaja menguji kesiapan pertahanan negaranya atau bahkan memprovokasi perang. Sampai hari ini, masih banyak pandangan-pandangan dan teori-teori alternatif yang berbeda dan bahkan saling bertentangan mengenai kecelakaan tersebut.

Beberapa detail kecelakaan tersebut akhirnya terungkap setelah transkrip penerbangan tersebut dirilis, ditambah lagi dengan dirilisya rekaman kotak hitam oleh Federasi Rusia, setelah Uni Soviet bubar.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Wikipedia

Tags

Terkini

Terpopuler