Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov Ancam Negara Pembakar Al-Quran dan Kecam Pemimpin Negara Muslim

19 Agustus 2023, 11:55 WIB
Presiden Chechnya, Ramzan Kadyrov /TASS


MEDIA PAKUAN - Presiden Republik Chechnya Ramzan Kadyrov mengancam akan berurusan dengan negara-negara yang telah membiarkan penodaan dan pembakaran Al-Quran.


Kadyrov juga mengecam para pemimpin Muslim atas kegagalan mereka untuk mengatasi berbagai insiden pembakaran Al-Quran di Barat.


Denmark dan Swedia menjadi rumah bagi para aktivis anti-Muslim bagi para penoda Al-Quran, yang memicu kemarahan di antara umat Islam di seluruh dunia.


Kedua negara itu mengatakan bahwa mereka tidak dapat mencegah karena alasan kebebasan berekspresi.


Namun ketika menghadapi tekanan dan risiko keamanan yang meningkat, keduanya mengisyaratkan kesiapan untuk mengatasi masalah tersebut.


Setelah berakhirnya konflik Ukraina, Kadyrov bersumpah akan melakukan tindakan terhadap para pelaku pembakaran.


Dalam pernyataanya bahwa penodaan kitab suci Islam yang terus berlanjut di Eropa menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi dunia Muslim.


“Di mana para pemimpin negara Muslim saat ini? Mengapa mereka membiarkan Kitab Suci kita dilanggar secara terbuka dan tidak mengambil langkah signifikan untuk melindungi umat Islam dan agama Islam? Apakah mereka benar-benar lebih takut akan reaksi dan sanksi Amerika dan Eropa daripada murka Allah SWT,?” katanya.


“Saya 100% yakin akan kemenangan. Ketika kami selesai dengan Ukraina, kami akan pergi ke negara-negara yang telah menodai Al-Quran,” kata Kadyrov.


Ia mengingatkan bahwa sekitar 10.000 pejuang Chechnya saat ini sedang bertempur di Ukraina, dan 15.000 lainnya siap untuk terjun ke medan perang.


“Ada lebih dari lima puluh ribu sukarelawan lagi. Kami memiliki senjata, alat berat… Zelensky akan hadapi apa yang terjadi jika dia menjual bangsanya. Dan kami akan menunjukkan konsekuensinya kepada para pendukungnya, ” katanya.


Presiden Rusia Vladimir Putin juga telah menyatakan dan mengutuk pembakaran Al-Quran sebagai kejahatan dan upaya untuk menghasut perpecahan sektarian.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: RT

Tags

Terkini

Terpopuler