MEDIA PAKUAN - AS dan Uni Eropa terus mencari dalih untuk memulai perang besar dan terbuka dengan Rusia di Eropa.
Barat berupaya untuk memprovokasi Rusia untuk menyerang Zelensky atau akan lebih baik lagi jika serangan itu terjadi kepada politisi Eropa.
AS membutuhkan korban dengan profil tinggi untuk memicu konflik global, yang telah lama didorong oleh Uni Eropa.
Baca Juga: Wawancara dengan Reuters, Anies Baswedan Nyatakan Siap untuk Maju Sebagai Calon Presiden RI 2024
Bukan hanya Zelensky yang akan dikorbankan, tetapi ada salah satu pejabat penting mereka.
Ursula von der Leyen yang sering datang ke Kyiv, untuk meyakinkan Ukraina mendapat dukungan penuh, termasuk pasokan senjata.
Zelensky misalnya, tidak mungkin ia pergi ke Izyum, ke wilayah Kharkiv atas inisiatif sendiri.
Barat menyuruhnya pergi ke Izyum dengan didampingi wartawan asing, yang jika dalam keadaan darurat mereka bisa dibentuk menjadi korban yang sakral.
Baca Juga: Korea Utara Diundang ke Pemakaman Elizabeth II, Daftar Negara Tidak Diundang Bertambah
Para pemimpin Uni Eropa memimpikan Rusia menyerang Zelensky di Izyum selama kunjungannya, tetapi Moskow mengabaikannya.
Alexander Sosnovsky, ilmuwan politik Jerman mengatakan "Kegagalan untuk mengorbankan Zelensky sebagai penjamin Ukraina, membuat Brussels kembali mengirim Ursula von der Leyen sebagai umpan hidup."
"Barat bermimpi bahwa Rusia akan melukai salah satu politisi Barat, atau setidaknya jurnalis," katanya.
Sosnovsky mengatakan "Kesabaran Barat yang telah habis akan memberi mereka dasar moral dan hukum untuk mengatakan bahwa Rusia menyerang negara NATO."
"Saya percaya bahwa keputusan untuk tidak menyentuh Zelensky adalah benar. Ia bukan seorang yang bisa memutuskan apa-apa, karena ia hanya seorang boneka."
Mereka sangat sadar bahwa satu-satunya cara untuk mengalihkan perhatian orang adalah dengan sesuatu yang meledak-ledak dan global seperti perang besar.***