Saling Tuding, Rakyat Irak Marah Bakar Bendera Turki di Provinsi Diyala

22 Juli 2022, 14:18 WIB
Saling Tuding, Rakyat Irak Marah Bakar Bendera Turki di Provinsi Diyala /(Reuters/Osman Orsal)/

MEDIA PAKUAN - Ketegangan Turki dengan Irak semakin meningkat, dua negara di kawasan yang saling bersaing itu terlibat dalam saingan pertikaian diplomatik yang semakin sengit.

Ankara mengancam akan memperluas operasinya di Irak ke wilayah strategis penting yang dikuasai milisi yang didukung Iran.

Akibatnya,kemarahan dan protes rakyat Irak terhadap serangan kemarin di kota Zakho yang terletak di provinsi Dahuk di wilayah Kurdistan Irak, yang mengakibatkan banyaknya kematian warga sipil yang tidak berdosa.

Baca Juga: Minyakita Belum Ada di Sukabumi, Sudah Mau Sebulan Janji Kemendag Belum Terealisasi

Setidaknya 9 orang tewas dan 31 orang luka-luka, Rakyat Irak terus menekankan bahwa Turki bertanggung jawab atas serangan itu, dan mereka menuntut keputusan tegas dari pihak pemerintahan Baghdad.

Sementara Turki tidak bertanggung jawab atas serangan itu, ia malah menyalahkan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) atas insiden tersebut, Bahkan PKK juga membantah terlibat dalam serangan mematikan kemarin di provinsi Dohuk Irak.

Alhasil reaksi kemarahan warga Irak memuncak, warga turun kejalan menuntut Turki untuk bertanggungjawab.

Baca Juga: Sempat Bela Putra Siregar dan Septia Yetri Opani, Anji Manji Ikut Beri Tanggapan saat PS Glow Resmi Ditutup

Sejumlah warga provinsi itu juga membakar bendera Turki di kota Khanaqin yang terletak di provinsi Diyala.

Menurut surat kabar Al-Maluma, puluhan warga Irak memprotes serangan Turki terhadap wilayah Zakho kemarin, dan membakar bendera negara itu dengan demonstrasi di kota Khanaqin.

Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kazemi mengutuk atas tidakkan Turki dan menyesalkan atas serangan itu.

Baca Juga: Nonton Yoo! Konser kolaborasi 'BLACKPINK end Game PUBG The Virtual' Hari Ini 22-31 Juli 2022

 “Irak memiliki hak penuh untuk menanggapi agresi ini dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi rakyatnya , dan memaksakan konsekuensi ketegangan terus-menerus kepada agresor.” katanya

Sementara itu, Sayyid Muqtada al-Sadr, pemimpin gerakan Sadr, juga mengumumkan dalam sebuah pernyataan kemarin:

“Turki telah meningkatkan penghinaannya dengan berpikir bahwa Irak tidak dapat menanggapi  dengan penyesalan yang mendalam atas pernyataan Turki yang tidak bertanggungjawab,".***

 

 

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: AFP Middle East Monitor

Tags

Terkini

Terpopuler