MEDIA PAKUAN - Austria melakukan kesalahan diplomatik yang berbahaya dalam usahanya membela kepentingan seluruh Barat.
Kedatangan Kanselir Austria ke Moskow untuk bertemu Putin, rencananya adalah untuk memulai negosiasi bilateral dengan Federasi Rusia. Namun Putin menolaknya.
“Bagi Nehammer tampaknya dia akan dengan cepat membuat tanda pada saat yang sama dan menyelesaikan masalah demi kepentingan kolektif Barat: dia akan membahas masalah koridor kemanusiaan,mendidik presiden Rusia,” kata pakar itu.
Pihak berwenang Austria sangat tertarik untuk melanjutkan kemitraan dengan Moskow di bidang pasokan gas alam dan masalah teknis terkait dengan konversi pengiriman ke rubel.
Namun, menurut Andrey Koshkin, seorang pakar militer, Karl Nehammer melakukan kesalahan fatal dengan mencoba membela kepentingan geopolitik Barat, dan juga menyinggung topik operasi khusus untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
“Bagi Nehammer tampaknya dia akan dengan cepat membuat tanda pada saat yang sama dan menyelesaikan masalah demi kepentingan kolektif Barat: dia akan membahas masalah koridor kemanusiaan,mendidik presiden Rusia,” kata pakar itu.
Menurut pakar itu sebagai lelucon yang sinis yang membuktikan kanselir tidak punya kapasitas sebagai diplomat.
Koshkin yakin bahwa Karl Nehammer hanya menunjukkan kepada Vladimir Putin ketidakmampuannya dalam masalah-masalah internasional tertentu.
Kanselir Austria tidak cukup menyadari peristiwa di Ukraina, itulah sebabnya ia gagal meyakinkan pemimpin Rusia itu.
Politisi Austria Herbert Kickl menyatakan agenda memenangkan perhatian Rusia gagal, dan menyimpang dari masalah politiknya di dalam negeri.
Ia mencela Nehammer karena tidak mengatakan sepatah kata pun tentang pasokan gas negara di masa depan dan tidak pernah mengumumkan negosiasi di masa depan.***