Dijuluki Bidadari Bumi Hadhramaut Yaman, Terkenal Gudangnya Wanita-wanita Cantik

1 April 2022, 17:25 WIB
Dijuluki Bidadari Bumi Hadhramaut Yaman, Terkenal Gudangnya Wanita-wanita Cantik /Ilustrasi /Pixabay

MEDIA PAKUAN - Kecantikan tubuh seksi wanita memang sangat mengundang syahwat kaum pria di seantero jagat.

Dibalik semua itu, ada 1001 kecantikan yang sering didambakan wanita, yaitu wanita Kota Tarim sangat terkenal gudangnya wanita-wanita cantik bak bibadari.

Tarim terletak di Hadhramaut Yaman,mereka di juluki bidadari bumi, pasalnya Mereka sangat istimewa dalam segala hal karena dididik dalam jalur Sayyidatuna Fatimah Az-Zahra, putri tercinta Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Baca Juga: Tetap Semangat Bulan Ramadhan 2022, Berikut Ini 6 Tips Harus Dihindari Agar Puasa Tidak Kendor

Perempuan Tarim sudah terbiasa sejak kecil dibesarkan dalam lingkungan ulama, majelis ilmu, sholawat dan sebagainya.

Sejak kecil mereka dididik membaca Al-Qur’an dan menghidupkan Sunnah Nabi oleh orang tua mereka. Mereka terdidik dengan akhlak yang mulia.

Setiap apa yang mereka lakukan tidak pernah menyimpang dari ajaran Al-Qur’an, Sunnah Nabawi serta dari jejak Sayyidatuna Fathimah.

Habib Ahmad bin Hasan Al-Athos berkata: “Aku bisa mendatangkan dalil dari semua adat Ahli Tarim dari Al-Qur’an dan Hadits Nabi”.

Baca Juga: Jenazah Wanita Keluarkan Bau Super Wangi yang Bikin Semua Orang Kagum, Ternyata Ini Perbuatan Semasa Hidupnya

Kita lihat bukan dalil ibadah mereka, tapi adat (kebiasaan) mereka pun tidak lepas dari Al Qur’an dan Sunnah Nabi. Karena itu mereka adalah qiblat dan teladan kaum perempuan di muka bumi.

Habib Alwi bin Abdullah bin Syahab berkata: “Jika semua di dunia ini sudah buta, maka Tarim masih bisa melihat dengan satu mata.”

Buta yang dimaksud sebab rusaknya akhlak manusia serta dosa-dosa manusia yang membuat mereka kehilangan perangai serta akhlak mereka, tapi di Tarim masih ada kebaikan.

Bahkan salah seorang Habaib berkata: “Siapa orang yang kehilangan akhlak maka datanglah ke kota Tarim niscaya semua yang hilang darimu akan kembali dan menjadi jauh lebih baik.”

Baca Juga: Banyak yang Diusir Polisi Arab Saudi, Ternyata Inilah Kesalahan Mereka di Masjidil Haram

Wanita Tarim berlomba-lomba dalam kebaikan, begitu halnya dalam bersedekah. Mereka sangat senang bersedekah walaupun di sisi yang lain mereka orang-orang yang miskin dalam segi harta.

Tak jarang dari mereka makan sehari sekali. Bahkan yang menjadi makanan pokok mereka kurma dan air sebab keterbatasan ekonomi mereka.

Akan tetapi mereka menghadapinya dengan senyum dan besar hati. Bahkan tetangga mereka tidak mengetahui keadaan mereka yang sedang kelaparan sebab dari kekayaan hati mereka membuat nampak kenyang di hadapan tetangga-tetangganya.

Walaupun mereka hidup dalam kekurangan ekonomi, mereka tetap berusaha bersedekah dengan apapun yang mereka miliki. Demi mengharap pahala, keagungan serta keridhoan di sisi Allah.

Baca Juga: Bruce Willis Terancam Tinggalkan Dunia Akting, Alami Penyakit Afasia

Habib Ahmad bin Umar bin Smith pernah bercerita: “Salah seorang wanita Tarim meninggal dunia. Ketika ia dimandikan, si wanita yang wafat tersebut tersenyum.

Seperti orang yang sedang tertawa dan pemandangan itu membuat kagum wanita-wanita yang memandikannya.

Salah seorang yang memandikannya adalah wanita sholihah. Ia menghampiri sang jenazah seraya berbisik di telinganya: “Beri tahu aku mengapa kau tersenyum ketika aku memandikanmu?”

Ketika malam hari, wanita sholihah yang memandikan tadi bermimpi sang jenazah dan berkata: “Sesungguhnya setiap hari aku bersedekah pada orang yang pertama kali aku lihat.

Ketika suatu hari aku keluar membawa sedekah aku tidak menemukan seorang pun untuk aku berikan sedekah kecuali seekor anak keledai. Maka aku berikan sedekahku padanya.

Baca Juga: Kalah saat Duel Tinju, Vicky Prasetyo Puji Azka Corbuzier hingga Beri Wejangan Kepadanya

Dan hal inilah yang pertama aku jumpai yaitu pahala bersedekah pada anak keledai oleh karena itu aku tersenyum. (Majmu’ Kalam al-Habib Alwi bin Abdullah bin Idrus bin Syahab, hal 43)

Hal yang bisa kita petik dari kisah di atas, kaya bukan dengan harta. Tetapi kaya adalah kaya hati. Berapa banyak orang kaya tapi nampak seperti orang miskin yang takut keluarganya mati kelaparan.

Habib Ahmad bin Umar Al-Hinduan berkata: “Orang miskin itu adalah orang yang masih ada dalam dirinya rasa takut miskin.”

Sedekah tidak harus menunggu kaya. Sedekah tidak harus banyak, terkadang di hadapan kita kecil tapi di hadapan orang lain sangatlah berguna. Jangan meremehkan amal yang kecil siapa tahu, di dalamnya ada keridhoan Allah dan menjadi penyebab keselamatan kita.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler