Isi Perjanjian Kerja Sama Arab Saudi dan Korea Selatan dalam Kembangkan Ekonomi Hidrogen, Apa Keuntungannya?

19 Januari 2022, 08:09 WIB
Perjanjian Kerja Sama Arab Saudi dan Korea Selatan dalam Kembangkan Ekonomi Hidrogen, Apa Saja Keuntungannya? /AFP/

MEDIA PAKUAN - Arab Saudi dan Korea Selatan telah sepakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan ekonomi hidrogen, ucap Presiden Moon Jae-in setelah mengadakan pertemuan dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman.

Pertemuan dilaksanakan di istana Al-Yamamah di Riyadh, "kedua negara menandatangani kesepakatan awal untuk bersama-sama mengembangkan hidrogen hijau, yang dihasilkan dari sumber energi terbarukan, terutama matahari dan angin, dan bersama-sama membangun ekosistem hidrogen" ucap bawahan moon Jae-in.

Sesuai dengan kesepakatan, Seoul akan dapat mengamankan pasokan hidrogen dan amonia karbon-netral dari Kerajaan Arab.

Baca Juga: Tidak Seperti Dulu Lagi, Beginilah Kehidupan Wanita Malam Arab Saudi yang Bikin Semua Orang Melongo

Kesepakatan itu juga akan membantu Riyadh dalam mengoperasikan mobil bertenaga hidrogen dan stasiun pengisian bahan bakar hidrogen.

Pertemuan kembali dilakukan, dan Moon dijadwalkan untuk bertemu Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk Nayef bin Falah Al-Hajjraf dalam membahas perjanjian perdagangan bebas antara Seoul dan GCC.

Perbincangan forum bisnis Korea Selatan dan Arab Saudi berjalan lancar sehingga memunculkan 13 perjanjian investasi di bidang kepentingan strategis seperti energi bersih dan manufaktur, infrastruktur dan digitalisasi cerdas, pengembangan kapasitas, UKM, perawatan kesehatan, dan ilmu kehidupan.

Baca Juga: Sempat Mendominasi Permainan, Persebaya Surabaya Malah Dipecundangi Bhayangkara FC di Akhir Babak Kedua

Dana investasi itu menandatangani banyak kontrak atau kesepakatan dengan perusahaan Korea terkemuka termasuk Posco, di mana PIF (organisasi Arab) memiliki 38 persen saham.

Menteri Investasi Saudi Khaled Al-Falih dan Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korea Moon Sungwook juga akan mengadakan pertemuan untuk membahas komite Saudi-Korean Vision pada 2030 memdatang, kata SPA.

Komite itu sudah dibentuk dari 2017, untuk memanfaatkan sumber daya pelengkap, guna menghasilkan manfaat ekonomi dan peluang bisnis yang sejalan dengan Visi Arab Saudi 2030 dan Rencana Lima Tahun Korea (2017-2022) untuk Administrasi Urusan Negara.

Baca Juga: Bikin Kaget! Beginilah Jadinya Jika Wanita Non Muslim Berada di Arab Saudi, Ini yang Mereka Lakukan

Pertemuan itu membuat perjanjian penawaran antara keduanya, penawaran itu berisi:

1. Kementerian Investasi Saudi menandatangani perjanjian dengan Samsung C&T untuk membantunya mengembangkan dan melokalisasi industri yang terkait dengan teknologi konstruksi dan produk ramah lingkungan dan seputar investasi dalam pembangunan dan pembiayaan proyek infrastruktur.

2. PIF menandatangani MoU dengan perusahaan Korea POSCO dan Samsung C&T untuk mempelajari dan mengembangkan proyek produksi hidrogen hijau di KSA untuk tujuan ekspor, sementara MISA menandatangani kerja sama dengan Samsung C&T di bidang hidrogen hijau untuk blok beton pracetak dan infrastruktur.

3. Saudi Aramco menandatangani MoU dengan Korea Electric Power Corporation, KEPCO, untuk studi pra-kelayakan amonia biru dan hidrogen biru untuk investasi, produksi, logistik dan penjualan, perjanjian dengan POSCO mengenai investasi amonia biru dan hidrogen biru dan persyaratan dasar perjanjian dengan Bank Ekspor-Impor Korea untuk perjanjian kerangka kerja yang mencakup batas kredit hingga $6 miliar. Saudi Aramco juga menandatangani serangkaian perjanjian dengan S-Oil di sekitar area termasuk penelitian dan pengembangan, hidrogen biru, dan pengembangan teknologi.

Baca Juga: Ratusan Nyawa Meregang Terpanggang Api, Petugas Pemadam Kebakaran Korsel Berdemo: Meminta Jaminan Keselamatan

4. Saudi Arabian Industrial Investments Co. (Dussur), Saudi Aramco dan Doosan Heavy Industries and Construction menandatangani perjanjian untuk mendirikan pabrik dengan efisiensi tinggi dalam pencetakan dan penempaan besi di Ras Al-Khair, dengan kapasitas produksi 83.000 ton per tahun. Kesepakatan itu diharapkan dapat menarik investasi asing, mentransfer teknologi berkualitas ke Arab Saudi dan melokalisasi rantai pasokan untuk sektor-sektor strategis di industri peralatan untuk industri minyak dan gas, air, energi, dan kelautan.

5. Pengembang real estat Saudi ROSHN dan Samsung C&T sepakat untuk membentuk kerangka kerja non-eksklusif untuk bersama-sama mengeksplorasi peluang dalam pengembangan perumahan dan blok beton pracetak.

6. Kantor Kekayaan Intelektual Korea dan Otoritas Saudi untuk Kekayaan Intelektual (SAIP) menandatangani pengaturan kemitraan lanjutan untuk kerja sama bilateral, termasuk penempatan pakar Korea ke SAIP

Baca Juga: Korea Selatan Tegas, Kurangi Sampah Plastik Terapkan Denda Ratusan Ribu Won

7. Kementerian Garda Nasional menandatangani perjanjian letter of intent dengan EzCaretech untuk bersama-sama menyediakan dan mengimplementasikan Dr. Answer – alat solusi medis berbasis kecerdasan buatan – di rumah sakit yang ditargetkan.

8. Kumho Tire dan Al-Sahm Al-Usud untuk Ban menandatangani perjanjian kemitraan teknis untuk mendirikan pabrik produksi ban. Kapasitas produksi pabrik akan mencapai 15 juta ban per tahun, dan produksi diharapkan dapat dimulai pada kuartal ketiga tahun 2023.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler