MEDIA PAKUAN - Serangan bom bunuh diri di bandara Kabul, Afghanistan terjadi pada Kamis, 26 Agustus 2021 kemarin.
Dilaporkan, dalam serangan bom tersebut menewaskan 60 warga sipil, termasuk 12 tentara Amerika Serikat (AS) juga tewas akibat kejadian tersebut.
Melalui unggahan video yang direkam wartawan lokal nampak puluhan mayat berserakan di sekitar kanal di tepi bandara. Terlihat juga kepanikan di antara warga sipil yang meratap mencari sosok yang mereka kenal.
"Setidaknya dua ledakan menguncang daerah itu," kata seorang saksi mata, dikutip dari Reuters, Jumat 27 Agustus 2021.
Ledakan dua bom, yang diduga sebagai serangan bunuh diri, terjadi saat evakuasi warga asing dan warga Afghanistan berlangsung di bandara. Kelompok ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan dua bom tersebut.
Presiden AS Joe Biden menegaskan tak akan memaafkan pelaku. Kejadian ini diyakini merupakan yang terbanyak membuat tentara AS meninggal setelah insiden penembakan helikopter di 2011 yang menewaskan 30 personil militer.
Biden bersumpah untuk mengejar para pelaku pemboman. Selain itu, ia juga mengatakan telah memerintahkan Pentagon untuk merencanakan bagaimana menyerang (ISIS-K), afiliasi ISIS yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan tersebut. Keberadaan ISIS-K menjadi musuh Amerika Serikat dan Taliban.
Afghanistan sendiri pun dikuasai Taliban. Hal ini membuat ribuan warga meminta evakuasi karena tak mau berada di bawah kekuasaan kelompok tersebut. ***