Bukti China Sembunyikan Sesuatu Terkait Asal Usul Virus Covid-19, Hambat Penyelidikan AS?

9 Juni 2021, 13:43 WIB
Bukti China Sembunyikan Sesuatu Terkait Asal Usul Virus Covid-19, Hambat Penyelidikan AS? /Reuters/Aly Song/

MEDIA PAKUAN - Sejak 26 Mei lalu, Presiden Joe Biden telah memerintahkan badan intelijen Amerika untuk melakukan investigasi dan mengumpulkan lebih banyak informasi terkait asal usul virus corona alias Covid-19.

Sayangnya dalam investigasi ini China seakan tak mau bekerjasama dan tampak berusaha menutupi sesuatu tentang asal usul Covid-19.

Beberapa pihak, termasuk gedung putih, lantas mengkritik sikap China yang dianggap tidak transparan dan menghambat penyelidikan mengenai asal usul Covid-19 ini, padahal investigasi sangat diperlukan untuk menelaah virus secara lebih lanjut dan membuat peluang kesembuhan menjadi lebih besar.

Baca Juga: Dibantu ASEAN, Militer Myanmar Janji Hentikan Kudeta dengan Satu Syarat Ini

Mantan pejabat Departemen Luar Negeri di bawah Presiden Donald Trump, termasuk para ilmuwan dan Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya telah menyetujui adanya penyelidikan lebih lanjut tentang asal usul virus Covid-19.

Hingga saat ini masih ada dua kemungkinan skenario tentang asal usul virus Covid-19. Pertama, kemungkinan besar terjadi di alam dan berpindah dari hewan ke manusia, dan kedua yakni akibat kebocoran laboratorium yang terjadi di China.

Akan tetapi, sebagian besar pakar kesehatan masyarakat dan pejabat pemerintah membantah hipotesis bahwa Covid-19 bocor secara tidak sengaja dari laboratorium China, mengingat peneliti virus belum mengidentifikasi bukti ilmiah baru apa pun terkait hal tersebut.

Baca Juga: Dapat Keringanan Hukuman, Terdakwa Penyebar Video Syur Gisel Adalah Tulang Punggung Keluarga

Sementara itu Gedung Putih mengatakan dua badan dalam komunitas intelijen beranggotakan 18 orang condong ke arah hipotesis transmisi di alam, dan lembaga lain condong ke arah kebocoran laboratorium.

Biden memerintahkan intelijen untuk mendalami asal usul virus ini selama 90 hari, yang lagi-lagi mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Ahli virologi mengatakan tidak mungkin mereka menemukan jawaban pasti tentang asal virus dalam 90 hari, di mana investigasi mengenak asal dan jalur virus di masa lalu, seperti SARS pertama atau HIV/AIDS, bahkan memakan waktu bertahun-tahun atau sampai puluhan tahun.

Baca Juga: Myanmar Kacau, Militer Salahkan Penipuan Pemimpin Aung Sang Suu Kyi hingga Komisi Pemilihan

Selain membutuhkan waktu lebih dari 90 hari, penyelidikan ini dianggap sedikit menyulitkan karena hambatan yang ditunjukkan oleh China.

Mengutip dari laman Associated Press, China diketahui telah ikut campur tangan dalam penyelidikan virus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini.

Mereka juga telah memaksa jurnalis untuk meninggalkan negara itu dan membungkam atau memenjarakan pelapor dari Wuhan dan tempat lain.

Kurangnya transparansi dari China ini seperti menandakan bahwa ada sesuatu yang disembunyikan oleh mereka.

Baca Juga: Permalukan Paraguay di Kadang Sendiri, Brazil Tunjuk Gigi Lakukan Gol Tercepat di Menit 4

Gedung Putih pun telah mengkritik China karena kurangnya transparansi, “Kegagalan untuk menurunkan inspektur kami di bulan-bulan awal itu akan selalu menghambat penyelidikan apa pun tentang asal-usul COVID-19,” kata Gedung Putih.

Namun Yanzhong Huang, seorang rekan senior untuk kesehatan global di Dewan Hubungan Luar Negeri, mengatakan bahwa Biden telah melakukan kesalahan besar karena mengumumkan adanya penyelidikan yang membuat China mengetahuinya.

“Masalahnya adalah ketika Anda membuat pengumuman itu (seruan Biden untuk penyelidikan) di lingkungan yang sangat politis, semakin kecil kemungkinannya bahwa China akan bekerja sama dengan upaya untuk menemukan asal usul virus tersebut,” katanya. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: AP News

Tags

Terkini

Terpopuler