Berkompetisi Saat Cuaca Ekstrem, Puluhan Warga China Tewas dalam Lomba Lintas Alam 100 Kilometer

23 Mei 2021, 10:25 WIB
Tim penyelamat membantu orang-orang yang berkompetisi dalam lomba gunung lintas alam 100 kilometer /Bbc.com/

MEDIA PAKUAN - Cuaca buruk telah membunuh para pelari yang tengah mengikuti lomba gunung lintas alam sejauh 100 km di China para Sabtu, 22 Mei 2021.

Sayangnya, angin kencang dan hujan es malah melanda peserta lomba lari 100 km (60 mil) di Hutan Batu Sungai Kuning, sebuah lokasi wisata di provinsi Gansu, lapor media yang dikelola pemerintah.

Angin kencang dan hujan itu pun membuat sedikitnya 21 orang tewas di barat laut China.

Baca Juga: India Kewalahan, Sungai Tersuci Gangga Jadi Kuburan Massal Korban Covid 19

“Sekitar tengah hari, area balapan yang berada di ketinggian antara 20 dan 31 kilometer tiba-tiba terkena dampak cuaca buruk. Dalam waktu singkat, hujan es dan hujan es tiba-tiba turun di daerah setempat, dan ada angin kencang. Suhu turun tajam,” kata walikota kota Baiyin Zhang Xuchen, yang dikutip melalui Aljazeera pada Minggu, 23 Mei 2021.

Sekitar pukul 2 siang (06:00 GMT), akibat kondisi cuaca memburuk, kompetisi segera dihentikan. 

Penyelenggara marathon pun memberangkatkan tim penyelamat untuk mencari dan membantu para peserta.

Baca Juga: Gunung Nyirangongo Meletus Dahsyat, 2 Juta Penduduk Kongo Melarikan Diri

Namun suhu yang anjlok di daerah pegunungan semalam membuat pencarian lebih sulit. Tanah longsor setelah cuaca buruk juga menghambat pekerjaan penyelamatan, kata pejabat Baiyin.

Tim penyelamat berusaha membawa peralatan lengkap untuk membantu mencari pelari yang menjadi korban dari kompetisi di cuaca ekstrim tersebut.

Sebanyak 172 orang diketahui mengikuti lomba tersebut. Hingga Minggu, 151 peserta telah dipastikan selamat, termasuk yang terluka, lapor kantor berita resmi Xinhua yang dikutip Media Pakuan dari bbc.com.

Baca Juga: Pasca Penyerangan Imam Khotib Jumat, Penjagaan Masjidil Haram Diperketat

Gansu, salah satu wilayah termiskin di China, berbatasan dengan Mongolia di utara dan Xinjiang di barat, terkenal rawan akan gempa bumi. 

Banjir dan tanah longsor yang mematikan juga sempat melanda provinsi itu di masa lalu, dengan tanah longsor dilaporkan menewaskan lebih dari 1.000 orang di satu kota pada tahun 2010.

Sementara Yellow River Stone Forest alias Hutan Batu Sungai Kuning sendiri terkenal dengan pemandangan pegunungan terjal yang ditandai oleh stalagmit dan pilar batu, dan digunakan sebagai lokasi di banyak acara televisi dan film Tiongkok, menurut China Daily. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: BBC Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler