Pembunuhan Terjadi Setiap Hari, Militer dan Pemerintah Myanmar Malah Saling Menyalahkan!

9 Mei 2021, 11:19 WIB
Pembunuhan Terjadi Setiap Hari, Militer dan Pemerintah Myanmar Malah Saling Menyalahkan! /Reuters/

MEDIA PAKUAN - Sejak kudeta pada 1 Februari, hampir setiap hari hingga saat ini pengunjuk rasa pro-demokrasi melakukan protes damai di jalanan, dibantu dengan pasukan etnis yang melakukan perlawanan terhadap militer Myanmar.

Aksi protes ini telah banyak memakan korban, hingga ledakan, kebakaran, dan pembunuhan tak bisa dihindarkan setiap harinya.

Menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) pada hari Sabtu, Setidaknya 774 warga sipil telah dibunuh oleh pasukan keamanan dan 3.778 ditahan.

Baca Juga: Bentrok lagi, Israel Brutal Usir Paksa Warga Palestina Di Masjid Al-Aqsa Sedikitnya 205 Warga Luka-luka

Namun di balik tragedi ini, pemerintah dan junta militer malah saling menyalahkan. Pihak junta membantah hasil pantauan aktivis Myanmar tersebut, dan mereka mengatakan setidaknya dua lusin anggota pasukan keamanan pun telah tewas dalam protes.

Mereka juga mengklaim bahwa ledakan bom setiap hari terjadi di pos-pos militer dan gedung pemerintahan, sehingga junta Myanmar menyebut Pemerintah Persatuan Nasional (NUG) sebagai "Teroris".

Sebuah laporan mengatakan militer Myanmar telah berjuang untuk menegakkan ketertiban sejak mengkudeta kekuasaan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Update Kebijakan Baru Kemnaker Soal BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta Mei 2021: Ada yang Berbeda

Di sisi lain, pemerintah dan masyarakat Myanmar justru menuduh kekacauan di Negara terjadi akibat militer yang melakukan kudeta.

"Tindakan mereka menyebabkan begitu banyak terorisme di banyak tempat," kata saluran televisi negara MRTV.

"Ada bom, kebakaran, pembunuhan dan ancaman yang menghancurkan mekanisme administrasi pemerintah,".

NUG pun pada minggu ini telah mengumumkan akan membentuk Pasukan Pertahanan Rakyat. Dan mereka semua kini akan dilindungi oleh undang-undang anti-terorisme.

Baca Juga: Roket Luar Angkasa China akan Jatuh Hantam Bumi Pekan ini, Dimana Lokasinya?

Sementara itu, pertempuran telah terjadi di perbatasan Myanmar, antara militer dan pasukan etnis. Sebelumnya mereka telah bentrok dalam beberapa dekade dan pertempuran kembali meningkat ketika penggulingan pemimpin terpilih pada 1 Februari.

Selain itu, Pasukan Pertahanan Chinland yang baru dibentuk mengatakan telah menguasai kamp militer di Myanmar barat.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler