MEDIA PAKUAN-Utusan dari Myanmar mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk selesaikan masalah kudeta militer dengan berbagai cara.
Mynmar bereada dalam ambang krisis sejak militer menangkap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan beberapa besar pemmimpin partainya, dengan tuduhan adanya kecurangan dalam pemilihan pada November.
Kudeta yang terjadi di Myanmar mengerahkan ratusan ribu orang berunjuk rasa penuhi jalan-jalan dan mendapat kecaman dari negara-negara barat dengan beberapa memberlakukan sanksi.
Lebih banyak protes yang direncanakan pada Sabtu, dan membuat polisi turun secara paksa untuk mengawasi aksi pengunjuk rasa.
Duta Besar Myanmar Kyaw Moe Tun mengatakan kepada Majelis Umum PBB telah mengajukan permohonan atas nama pemerintah Suu Kyi. Mengimbau badan tersebut untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengambil tindakan terhadap militer Myanmar dan untuk memberikan keselamatan dan keamanan bagi rakyat.
“Kami membutuhkan tindakan lebih lanjut yang sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer, untuk berhenti menindas orang-orang yang tidak bersalah ... dan untuk memulihkan demokrasi,” kata Moe Tun.
Ketika membaca pernyataan atas nama sekelompok politisi terpilih yang menurutnya mewakili pemerintah yang sah, Moe Tun tampak emosional.
Dia menyampaikan dalam kata-kata terakhirnya dalam bahasa burma, karir itu mengangkat hormat tiga jari dari para pengunjuk rasa pro-demokrasi dan mengumumkan "tujuan kami akan menang."
Namun pihak media tidak langsung menghubungi militer Myanmar untuk dimintai komentar.
Baca Juga: AS Alami Kelangkaan Chip Semikonduktor, Begini Usaha yang Dilakukan Joe Biden
Atas ketegasannya dalam membaca pernyataan tersebut, dirinya mendapat pujian dari para penentang kudeta lainnya sebagai pahlawan dan membanjiri media sosial dengan pesan terima kasih.
"Rakyat akan menang dan junta yang terobsesi dengan kekuasaan akan jatuh," kata Ei Thinzar Maung dalam postingan Facebook.***