Myanmar Mecekam! Ribu Warga Ujuk Rasa Mengencam Kudeta Militer dan Menuntut Aung San Suu Kyi Bebas

7 Februari 2021, 08:49 WIB
Orang-orang menghadiri protes malam melawan kudeta militer di Yangon, Myanmar 5 Februari 2021. /Foto: REUTERS/Stringer/

MEDIA PAKUAN- Bukan saja dari pihak luar Pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi mendapat dukungan dan simpatisan rakyatnyapun ikut mengencam atas kudeta militer yang dilakukan Jenderal Min Aung
Hlaing.

Puluhan ribu orang berujukrasa turun kejalan di Kota -kota Myanmar memuntut Aung San Suu Kyi dibebaskan, Minggu,7 Febuari 2021.

Unjuk rasa dilakukan saat militer Myanmar memerintah unuk Memblokir media sosial, Facebook Twitter sampai Intagram.

Baca Juga: PPKM tidak Efektif, Satgas Covid 19 Sebut Jokowi akan Terapkan PPKM Skala Mikro Mulai 9 Februari 2021

Dalam unjuk rasa,para pendemo meneriaki nyel-nyel, Diktaktor gagal, diktator gagal, Demokrasi menang...menang. dan mengelar spanduk yang bertulisan " melawan Diktaktor Militer" seperti dikutif Pikiran-rakyat daari Reuters

Menurut rumor Aung san Suu Kyi sebenarnya sudah dibebaskan, namun dibatah oleh pengacaranya langsung bahwa Aung San Suu Kyi masih ditahan militer.

Dalam aksi tersebut ribuan orang berbaris dan memblokade di Balai Kota Yangon, Para pengemudi kendaraan yaang melitasi jalan tersebut membunyikan klakson sambil mencondongkan tubuh keluar dari mobil dan menikan hormat tiga jari sebagai bentuk dukungan baut para demostran dan Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Pelayanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini 7 Februari 2021 Secara Kumplit, Cek Lokasi dan Syaratnya!

Beberapa dari mereka mengibarkan bendera Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) mereka juga melakukan aksi tepuk tangan dan menari.

Wargapun melakukan aksi turun kejalan pada malam hari sebagai protes atas kudeta tersebut dan memukul panci, wajan hingga drum untuk menujukan perlawanan bahkan saat pemadaman listrik mempengaruhi banyak distrik di Kota tersebut.

Sementara, ribuan lainnya turun ke jalan di kota kedua Myanmar, Mandalay dan ibu kota militernya Naypyidaw, tempat bagi pegawai pemerintah negara, di mana para demonstran meneriakkan slogan anti-kudeta dan menyerukan pembebasan Suu Kyi.

Baca Juga: Lakukan Tendangan Indah di Gawang AS Roma, Cristiano Ronaldo Bawa Juventus ke Posisi Tiga

Kelompok pemantau NetBlocks Internet Observatory melaporkan telah terjadi 'pemadaman internet skala nasional', dan menyebutkan di Twitter bahwa konektivitas telah turun hingga 16 persen dari tingkat biasanya.

Tindakan Junta Myanmar telah memperluas aksi keras mereka membukam dan memblokir media sosial dari Twitter hingga Istagram karena dianggap dapat memperluas penyebaran Hoaks.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler