Memakan Ribuan Korban Jiwa, Pengungsi Perang Ethiopia: Tak Ada yang Bisa Kuburkan Mereka

4 Desember 2020, 13:33 WIB
ilustrasi perang di etopia /Pixabay/Pete Linforth
 
MEDIA PAKUAN - Perang yang terjadi di wilayah Tigray Ethiopia sudah terjadi selama sebulan.
 
Perang tersebut menelan ribuan orang korban meninggal dan memaksa para pengungsi untuk menyelamatkan diri dengan pemandangan mayat di sepanjang jalan.
 
Sementara itu, sekira 45.000 lebih pengungsi telah pergi ke negara tetangga Sudan.
 
Baca Juga: Dilanda Perang hingga Menewaskan Ribuan Warga, Inggris Kerahkan Pasukan ke Mali
 
Salah seorang pengungsi mengaku melihat mayat dengan menengenakan pakaian sipil saat dirinya dalam perjalanan untuk mengungsi ke Sudan.
 
“Tidak ada yang bisa menguburkan mereka, mereka berada di luar di jalan,” katanya.
 
Sementara itu Pasukan federal berhasil merebut wilayah ibu kota Mekelle, atas kebwrhasilan tersebut Perdana Menteri Abiy Ahmed mengatakan kemenangan 
Tigray People's Liberation Front (TPLF).
 
Baca Juga: Menegangkan! Seorang Pilot Lakukan Pendaratan Darurat di Jalan Raya
 
Juru bicara TPLF Gebre Gebretsadkan mengatakan bahwa perang ini tak akan berakhir dengan mudah.
 
"Perang adalah perang rakyat dan tidak akan berakhir dengan mudah," katanya.
 
Menurut salah seorang pekerja Bentrokan terjadi di Utara, Selatan dan bagian barat kota.
 
Baca Juga: Pekerja Pertanian di Peru Mengamuk Hingga Tewas, Tuntut Upah Lebih
 
Kepala satuan tugas pemerintah di Tigray dalam perang tersebut kemungkinan adanya insiden terisolasi
 
“Penembakan sporadis karena upaya putus asa mungkin tidak bisa dikesampingkan. Tapi tidak akan berbuah dengan cara apapun, ” ucapnya.
 
Sementara itu, lembaga-lembaga bantuan di Ethiopia tengah mempersiapkan untuk memberikan bantuan kepada para pengungsi berupa Truk-Truk yang akan melakukan konvoi ke Tigray.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler