Mbah Pairo Penaklukan kemiskinan 1950, Angkringan di Jogjakarta Tetap Jadi Primadona

- 17 September 2020, 12:21 WIB
Suasana  malam hari di kuliner angkringan Jogja
Suasana malam hari di kuliner angkringan Jogja /@pendopo.lawas/

MEDIA PAKUAN - Pergi liburan ke Yogyakarta, memang tidak lengkap jika tidak berkunjung dan menikmati jajanan kuliner Angkringan khas Jogja yang berlokasi di Malioboro.

Sejarah angkringan di Jogja merupakan sebuah perjuangan menaklukan kemiskinan. Angkringan di Jogjakarta ini dipelopori oleh seorang pendatang dari Cawas, Klaten bernama Mbah Pairo pada tahun 1950-an hingga saat ini.

Baca Juga: Ramalan Hari ini 17 Sepetember Bagi Zodiak Aries dan Leo Siap- siap Ketibanan Rezeki

Angkringan berasal dari kata angkring yang berarti alat dan tempat jualan makanan keliling. Nama lain yang sering digunakan untuk mendefinisikan arti dari Angkringan adalah Angkring yang berarti berdagang sambil duduk santai diatas kursi

Angkringan merupakan tempat makan yang menyediakan kuliner favorit bagi kalangan anak muda di Yogyakarta.

Baca Juga: Daftar Artis K-Pop yang Berusaha Lolos dari Penyakit Psikologis. Salah satunya Suga BTS?

Selain rasanya nikmat, tentu saja harga yang di tawarkan tidak akan menguras uang saku anda. Salah satunya nasi kucing yang tentu menjadi menu wajib yang harus dicoba dengan kisaran harga Rp 1.000 hingga 2.000 rupiah perbuah.

Kuliner nasi kucing menjadi menu utama, tetapi di Angkringan ini juga selalu menyediakan varian menu lain sebagai lauk pelengkap penambah nafsu makan.

Baca Juga: Gombyang Kuliner Khas Indramayu Si Manyung Terabaikan Menjadi Berkah

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x