MEDIA PAKUAN- Masyarakat barangkali sudah umum dengan kebiasaan investasi pada perhiasan emas atau emas batangan, tapi bagaimana dengan investasi dinar?
Baca Juga: Depag Sukabumi Pastikan Pembelajaran Tatap Muka Akan segera dimulai
Seperti halnya emas batangan, dinar juga terbuat dari emas. Meski begitu, terdapat perbedaan yang membuat keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang bisa memengaruhi pilihan masyarakat.
Nah, agar investasi kamu semakin beragam dan luas, kamu juga perlu mengetahui apa itu dinar. Dengan begitu, kamu bisa memperhitungkan keuntungan yang bisa didapat saat berinvestasi logam mulia.
Baca Juga: Berlagak Dukun, Seorang Pria Cabuli Anak di Bawah Umur
Dinar(Dirham)
Berdasarkan hukum syariah Islam, dinar adalah uang emas murni (mengandung 22 karat) dengan berat 1 mitsqal atau sama dengan 1/7 troy ounce atau 4,25 gram. Dinar berbentuk layaknya koin atau kepingan logam emas.
Dinar sendiri merupakan mata uang yang digunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW dan kekhalifahan Islam. Karena fungsinya sebagai mata uang, dinar (juga dirham) bisa digunakan untuk banyak hal, termasuk sebagai simpanan, alat tukar, zakat, atau mahar.
Baca Juga: Sungai Leuwi Peuti Sukabumi Tertimbun, Ratusan Kepala Keluarga di Dua Kecamatan Terganggu Aktivitas
Dinar ANTAM ada dua jenis, yakni dinar Au 91,7% atau dinar dengan kandungan emas 91,7% (22 karat) dan dinar fine gold 99,99% atau dinar dengan kandungan emas 99, 99% (24 karat). Untuk beratnya tersedia dari bobot 1 dinar (4, 25 gram), ½ dinar, ¼ dinar, 2 dinar, dan 4 dinar.