3. Hindari Choke Points
Titik ini merupakan akses keluar bagi orang-orang, tapi juga menjadi titik petaka di mana arus keramaian bisa bertumpuk dan celah semakin sempit jika terjadi kepanikan.
Hal ini disebabkan sikap alamiah manusia di mana saat berada dalam situasi gawat darurat, manusia ramai-ramai bergerak ke arah satu titik untuk menyelamatkan diri.
Oleh karena itu, sesuai dengan langkah pertama, menjadi pengamat merupakan aspek penting dengan melihat titik alternatif lain untuk menyelamatkan diri, seperti jendela, tangga darurat, dan pagar.
4. Cari Tempat Berlindung
Jika di area outdoor, perhatikan pepohonan, tiang, kendaraan, atau benda apa pun yang sekiranya kokoh untuk panjat atau naiki demi melindungi apabila keramaian semakin tak terkendali.
Apabila berada di area indoor, perhatikan pula sisi dan benda sekitar yang memungkinkan untuk dijadikan tempat berlindung.
Baca Juga: Pemerintah Benci Tapi Rindu: Rencana Larangan Jual Rokok, Tekan Konsumsi dan Dampak Kesehatan
5. Teruslah Bergerak
Jika situasi tidak memungkinkan untuk berlindung, lebih baik ikut bergerak mengikuti arus keramaian dengan memperhatikan keseimbangan diri saat berjalan.