MEDIA PAKUAN- Pada tanggal 27 September 2008, dunia menyaksikan peristiwa yang mengguncang pasar keuangan global ketika Lehman Brothers, salah satu bank investasi terbesar di dunia, mengajukan kebangkrutan.
Peristiwa ini menjadi puncak awal dari Krisis Keuangan 2008, yang memiliki dampak ekonomi yang luas dan mempengaruhi Indonesia, serta seluruh dunia.
Artikel ini akan mengulas latar belakang, peristiwa, dan dampak krisis keuangan global yang dimulai pada tanggal tersebut.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Ini Resep Rendang Daging Sapi Enak dan Pasti Empuk: Lengkap Dengan Bumbunya
Latar Belakang Sejarah: Krisis Keuangan 2008
Pada tahun 2008, dunia menghadapi krisis keuangan yang disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk gelembung perumahan, keruntuhan pasar keuangan, dan krisis perbankan.
Kebangkrutan Lehman Brothers: Puncak Krisis
Kebangkrutan Lehman Brothers adalah peristiwa yang menghebohkan. Bank ini telah beroperasi selama lebih dari 150 tahun dan kebangkrutannya menjadi tanda awal dari krisis yang lebih besar.
Dampak Global: Resesi dan Pengangguran
Krisis Keuangan 2008 menyebabkan resesi ekonomi global yang merugikan banyak negara, termasuk Indonesia. Dampaknya meluas ke berbagai sektor ekonomi dan mengakibatkan kenaikan angka pengangguran.
Baca Juga: Bikin Penasaran, Ini Resep Rendang Daging Sapi Enak dan Pasti Empuk: Lengkap Dengan Bumbunya
Kaitannya Indonesia
Meskipun peristiwa ini terjadi di dunia keuangan global, dampaknya merasuki ekonomi dan kehidupan sehari-hari di Sukabumi, Indonesia, seperti di banyak tempat lainnya.
Mengenang Tanggal 27 September di Era Modern
Tanggal 27 September 2008 adalah pengingat akan kerapuhan sistem keuangan global dan pentingnya regulasi dan pengawasan yang kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Tanggal 27 September 2008 adalah titik awal dari Krisis Keuangan 2008 yang memiliki dampak ekonomi yang signifikan di seluruh dunia, termasuk di Sukabumi, Indonesia.
Artikel ini menyoroti bagaimana peristiwa ini memengaruhi sejarah ekonomi dan mengingatkan kita akan pentingnya tindakan preventif dalam menjaga stabilitas keuangan global.***