Network
MEDIA PAKUAN - Logam mulia atau emas masih menjadi buruan para pelaku investasi di seluruh dunia.
Emas menjadi satu instrumen investasi yang paling populer, akibatnya harga emas cenderung mengalami kenaikan dari tahun-ketahun.
Meski terkadang terjadi penurunan terkantung harga krus dollar.
Seperti dilansir dari Business Insider, padahal China menjadi negara emas terbesar di dunia bahkan negara penghasil bambu ini terdiri dari 11 persen dari total produksi global pada tahun 2020.
Baca Juga: Jadwal Program Acara NET TV Hari Ini, Kamis 7 Juli 2022, Ada Kurulus Osman 2 dan Shinbi's House
Namun, Amerika Serikat masih kuat dalam ekonominya, ditengah krisis ekonomi saat ini.
Sebuah laporan terbaru yang dirilis kepala strategi pasar US Trust Joseph Quinlan, menunjukkan kekuatan ekonomi dan pasar AS, sehingga para investor tidak khawatirkan itu.
Pada hari Rabu, harga emas pada awal perdaganan sempat menurun pada titik terendah selama 8 bulan.
Seiring dengan kembali menguatnya dollar AS, harga emas terus tertekan kembali menguat.Hal ini bisa terlihat dari kenaikan selama 20 tahun pada minggu ini.
