Cek Fakta, Kain Kafan Turin Diklaim Asli Sebagai Pemakaman Otentik Yesus Kristus

- 1 Januari 2022, 12:39 WIB
Cek Fakta,  Kain Kafan Turin Diklaim Asli Sebagai Pemakaman Otentik Yesus Kristus
Cek Fakta, Kain Kafan Turin Diklaim Asli Sebagai Pemakaman Otentik Yesus Kristus /Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Hampir berabad-abad tahun, Kain Kafan Turin (Shroud of Turin) atau kain kafan dari Torino masih menjadi perdebatan.

Tahun 1898 seorang fotografer amatir diizinkan mengambil gambar dari sebuah kain kafan yang sedang dipamerkan di Katedral Turin, Italia.

Betapa terkejutnya fotografer tersebut sampai hampir memecahkan piringan fotografi tatkala melihat hasil dari negatif fotonya pada malam hari.

Baca Juga: Mengunyah Cengkeh! Khasiat Obati Sakit Gigi Keropos: Berikut Ini, Khasiat lainnya

Di sana terlihat jelas gambar seorang manusia yang diduga adalah Yesus. Pertama kali muncul dalam catatan pada tahun 1350-an, kain linen sepanjang 4,4 meter diyakini sebagai kain kafan kematian yang dibungkus oleh Yesus Kristus setelah eksekusinya.

Menampilkan gambar sepia samar seorang pria dengan rambut panjang dan janggut, kain kafan menunjukkan bukti luka yang bertepatan dengan deskripsi alkitabiah tentang penyaliban.

Meskipun dikecam sebagai pemalsuan dalam waktu 50 tahun sejak pertama kali muncul, kain kafan masih dianggap sebagai ikon agama hingga hari ini dan merupakan tujuan ribuan peziarah setiap tahun.

Baca Juga: Berontak dari AS, Israel Nyataka Perang dengan Iran

Ini pertama kali ditemukan di Prancis

Melansir dari History.co.uk pada pertengahan 1350-an, seorang ksatria menyerahkan kafan itu kepada Dekan gereja di kota kecil Lirey, Prancis.

Mengklaim kain kafan sebagai kain kafan pemakaman otentik Yesus Kristus, tidak ada catatan tentang bagaimana ksatria itu menemukannya 1.300 tahun setelah penyaliban dan kebangkitan nabi. 

Ikon agama adalah aspek yang sangat penting dari Katolik sepanjang Abad Pertengahan. Dari pencarian Cawan Suci hingga Tombak Takdir : ikon sangat dicari.

Baca Juga: Balaskan Dendam Berdarah Jamkaran, Iran Kibarkan Bendera Merah

Hal ini menyebabkan penipu dan pemalsu mengambil keuntungan dari orang-orang Kristen yang ingin kesempatan untuk menyaksikan relik suci untuk diri mereka sendiri. 

Tidak lama kemudian kain kafan itu resmi dicatat sebagai pemalsuan. Dalam surat tahun 1389 kepada Paus, Dekan Gereja Lirey menegaskan bahwa pemalsu kafan itu telah mengaku bahwa itu palsu.

Vatikan secara terbuka menyatakan bahwa itu bukan kafan asli Yesus Kristus.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: hiscox.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x