Gadang, Rumah Tradisional Sejuta Keunikan yang Eksotis

- 20 September 2020, 12:07 WIB
Rumah Tradisional Sumatra Barat
Rumah Tradisional Sumatra Barat /

MEDIA PAKUAN - Rumah Gadang merupakan rumah tradisional yang banyak di jumpai di provinsi Sumatra Barat, Indonesia.

Nama lain rumah adat ini adalah Rumah Bagonjong atau ada juga yang menyebut dengan Rumah Baanjuang.

Rumah Gadang digunakan sebagai tempat tinggal dan mempunyai ketentuan-ketentuan sendiri.

Baca Juga: Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Siap Buat Kamu Kenyang dan Kantong Hemat

Jumlah kamar tergantung kepada jumlah perempuan yang tinggal di dalamnya.

Setiap perempuan yang sudah bersuami memperoleh sebuah kamar.

Sementara, perempuan tua dan anak-anak memperoleh kamar di dekat dapur dan untuk gadis remaja memperoleh kamar di ujung yang lain.

Baca Juga: Perlukah Masker Kain Dilapisi Tisu? Begini Jawaban Pakar Kesehatan

Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur.

Bagian dalam terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang.

Tiang itu berbanjar dari depan ke belakang dan dari kiri ke kanan. Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang.

Baca Juga: Honda Perkenalkan Mobil Listrik pada Beijing Auto Show 2020

Jumlah lanjar tergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat.

Rumah adat ini memiliki keunikan dari bentuk arsitekturnya dengan bentuk puncak atap yang runcing menyerupai tanduk kerbau.

Rumah gadang ini berbentuk persegi panjang dan dibagi atas dua bagian, depan dan belakang.

Baca Juga: Bepergian Tapi Belum Tahu Alamat yang Dituju, Ini Empat Aplikasi yang Bisa Memandu

Bagian depan dari Rumah Gadang biasanya dipenuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat.

Sedangkan, bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu.

Rumah tradisional ini dibuat dari tiang-tiang panjang. Bangunan rumah dibuat besar ke atas, tetapi tidak mudah rebah oleh goncangan dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat.

Baca Juga: Cuaca Kota dan Kabupaten Sukabumi Cerah Berawan hingga Berawan

Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara, dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.

Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, Sedangkan bagian belakang terbuat dari bambu.

Menurut tradisinya, tiang utama Rumah Gadang yang disebut tonggak tuo, yang berjumlah empat buah/batang diambil dari hutan secara gotong royong oleh anak nagari, terutama kaum kerabat dan melibatkan puluhan orang.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Minggu 20 September 2020 di Chanel TV Kesayangan Anda

Batang pohon yang ditebang biasanya adalah pohon juha yang sudah tua dan lurus dengan diameter antara 40 cm hingga 60 cm.

Setelah di bawa ke dalam nagari, pohon tersebut tidak langsung di pakai, tetapi direndam dulu di kolam milik kaum atau keluarga besar selama bertahun-tahun.

Batang pohon yang sudah direndam selama bertahun-tahun tersebut, kemudian menjadi sangat keras dan tak bisa dimakan rayap, sehingga bisa bertahan selama ratusan tahun.

Baca Juga: Keunikan Tradisi Negara yang Mendunia

Keunikan bentuk atap Rumah Gadang yang melengkung dan lancip, telah menginspirasi beberapa arsitek di belahan negeri lain, seperti Ton van de Ven di Negeri Belanda yang mengadopsi desain Rumah Gadang pada bangunan The House of the Five Senses.

Gonjong (bagian atap yang melengkung dan lancip) Rumah Gadang menjadi simbol atau ikon bagi masyarakat Minangkabau.

Hampir seluruh kantor pemerintahan di Sumatra Barat memakai desain Rumah Gadang dengan atap gonjongnya, walaupun dibangun secara permanen dengan semen dan batu.*** Holis.

Editor: Ahmad R

Sumber: Beragam Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah