Pelaut Indonesia Rayakan HUT RI di Taiwan dengan Perlombaan Tradisional

- 17 Agustus 2020, 22:41 WIB
Ilustrasi Penaikan Bendera
Ilustrasi Penaikan Bendera /Merahputih.com/

MEDIA PAKUAN-Kemeriahan perayaan HUT ke-75 RI juga dirasakan WNI yang sedang bekerja di luar negeri. Ratusan pelaut asal Indonesia memperingati hari kemerdekaan RI di tempat pendaratan ikan Pelabuhan Donggang, wilayah Taiwan selatan, Minggu 16 Agustus 2020."Kegiatan ini diikuti sekitar 250-300 pelaut Indonesia," kata Ahmad Muzakir selaku panitia HUT ke-75 RI, Senin 17 Agustus 2020. 

Dikatakan, ada 15 jenis lomba khas Indonesia yang digelar oleh para nelayan Indonesia yang bekerja di kapal-kapal pencari ikan berbendera Taiwan. Perlombaan lari bakiak, pentung kendil, topi cantol, lari kelereng sendok, makan kerupuk, mimik dot, balap karung, rebutan koin di pepaya, dan tarik sarung melengkapi perayaan yang mereka laksanakan.

Perlombaan tersebut mengundang perhatian warga Donggang, Kabupaten Pingtung. Mereka antusias untuk menonton perlombaan yang tidak ada di negara Taiwan.

Baca Juga: Berkat Ibu Rumah Tangga yang Berani, Dua Pencopet Diciduk Polisi

Bahkan, para majikan atau pemilik kapal pun larut dalam suasana gembira. Mereka mendukung pekerjanya mengikuti lomba yang digelar oleh Forum Silaturahmi Pelaut Indonesia (Fospi) itu.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bandungraya.com sebelumnya dalam artikel "Ikut Meriahkan HUT ke-75 RI, Ratusan Nelayan Indonesia di Taiwan Gelar Ragam Perlombaan", antusiasme para majikan warga Taiwan ditunjukkan dengan dukungan biaya penyelenggaraan dan penyediaan hadiah menarik."Setiap peringatan Hari Kemerdekaan RI, kami rutin menggelar kegiatan seperti ini. Alhamdulillah kegiatan ini sudah berlangsung sejak 2011," kata Muzakir, nelayan asal Jawa Tengah yang lama bekerja di Donggang itu.

Donggang merupakan salah satu sentra industri perikanan terbesar di Taiwan selatan yang mempekerjakan para pelaut dari Indonesia, Thailand, dan Vietnam.

Pelaut Indonesia mendominasi Donggang dengan jumlah nelayan sekitar 2.000 orang. Mereka tinggal di kapal-kapal majikan yang sedang bersandar, selain ada juga di rumah tinggal yang disewa secara patungan di kawasan tersebut.

Baca Juga: Bendera Merah Putih Berkibar Diperut Bumi, Spelcabumi Suarakan Hentikan Ekspolitasi Kawasan Buniayu

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat Bandung Raya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x