Opak Cipeujeuh Makanan Tradisional para Inohong

- 27 Juli 2020, 12:37 WIB
Opak Cipeujeuh sang primadona
Opak Cipeujeuh sang primadona /Popi Siti SOPIAH /

MEDIA PAKUAN- Berkaitan dengan tradisi pada zaman penjajah Belanda sekitar tahun 1818. Pada waktu itu, Cipeujeuh sering dikunjungi oleh para pemuka, pemimpin atau gegeden.Mereka sengaja singgah dan memberikan peupeujeuh kepada para penduduk atau rombongan yang berhenti untuk melanjutkan perjalanan.

Baca Juga: Fakta Mitos Menurut Agama Islam

Dalam tradisi Sunda, kata peupeujeuh merupakan ungkapan cinta dan perhatian seorang pemimpin kepada bawahannya sebelum melakukan tugas-tugas berat. Sejak saat itu, tempat tersebut dikenal dengan sebutan cipeujeuh.

ciri khas dari daerah ini adalah makanan tradisional yang sangat mendunia opak Cipeujeuh.Hampir di setiap daerah di Jawa Barat, terdapat sentra pembuatan dan perdagangan opak. Ada yang terkenal dan diproduksi besar-besaran, ada yang kecil-kecilan bersifat lokal, bahkan hanya sebatas lingkungan dan keperluan tertentu.

Baca Juga: Waw!, Permintaan Kondom Meningkat.

Opak buatan Kampung Cipeujeuh, Desa Ciwangi, Kecamatan Balubur Limbangan, Kabupaten Garut ini, walupun sudah muncul sejak abad ke-18, menyandang popularitas lumayan, opak cipeujeuh tidak diproduksi secara massal. Hanya sebatas industri rumah tangga yang bersifat sewaktu-waktu pula. Padahal, banyak konsumen merasa ketagihan oleh kegurihan opak cipeujeuh yang ekslusif itu.

Baca Juga: Sembilan warga terseret banjir bandang, satu orang belum ditemukan

Berdasarkan folklor (cerita rakyat), opak cipeujeuh semula merupakan makanan khusus untuk seba (persembahan) kepada Kanjeng Dalem Limbangan, Wangsadita I (1726-1740). Ia merasa kalandep (tergugah selera) oleh opak cipeujeuh yang gurih renyah. Ia pun berpesan agar opak tersebut terus dibuat dan mutu cita rasanya dipertahankan.

Baca Juga: Siap-siap, Penyelenggaraan Ibadah Umrah Bakal Dibuka

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x