"Kita bukan makan untuk dua orang. Lima bulan pertama kehamilan kalau berat badan normal tidak perlu naik berat badan juga tidak apa-apa. Naik 1-2 kg cukup. Tetapi kalau berat badan berlebih bahkan sepanjang kehamilan tidak boleh lebih dari 6 kg," kata Prof. Ocviyanti.
Baca Juga: Inilah Ancaman Rasulullah Kepada Orang yang Sengaja Berdusta atas Nama Beliau
Anak dikatakan mengalami stunting, tidak hanya berasal dikarenakan ibu hamil yang gemuk dan mengalami kenaikan berat badan tak terkontrol saja tetapi mereka alami kekurangan energi kronik (KEK) serta anemia.
Dari data Riskesdas terbaru menunjukkan 17 persen ibu kondisi KEK, sementara itu anemia dihadapi sekitar 50 persen ibu di Indonesia.
"Sudah ada yang kekurusan, kegemukan 30-40 persen, 50 persen ibu hamil anemia, ini jelas berisiko terhadap terjadinya stunting dan kematian ibu," tutur Prof. Ocviyanti.
Baca Juga: Lakukan Dua Jihad Ini pada Bulan Ramadhan dan Dapatkan Pahala Tanpa Batas!
Untuk mengurangi dampak stanting tersebut pihaknya juga menyarankan agar para ibu hamil mengikuti langkah-langkah yang sudah diinformasikan Kementerian Kesehatan
Yaitu rutin menjalani pemeriksaan kehamilan ke dokter, memastikan tidak memiliki risiko KEK, obesitas, penyakit penyerta dari awal dan tidak anemia.
"Kalau ini bisa kita kendalikan, kita berharap generasi muda di 2024 dimulai dengan angka stunting yang turun, nantinya betul-betul menjadi golden generation," demikian saran dia.***