Network
MEDIA PAKUAN - Di India pada 4 Februari, jumlah kematian resmi yang terdeteksi akibat Covid-19 telah melampaui angka 500 ribu kasus.
Namun menurut para ahli kesehatan, jumlah kasus kematian akibat terinfeksi Covid-19 tersebut tidak sepenuhnya akurat.
Menurut mereka, masih banyak kasus kematian yang tidak terhitung di pedalaman India. Ahli kesehatan percaya bahwa di sana ada jutaan orang yang rentan terhadap Covid-19.
India saat ini telah menjadi negara ke-4 dengan penghitungan kematian tertinggi secara global akibat Covid-19.
Pada bulan Juli 2021 lalu, India telah mencatat 400 ribu kematian akibat varian Delta dari virus corona, menurut data resmi. Namun beberapa ahli yakin angka itu jauh lebih tinggi.
Melansir dari CNA, Chinmay Tumbe, asisten profesor di Institut Manajemen India menjelaskan bahwa, studi mereka yang diterbitkan dalam sebuah jurnal Science memperkirakan 3 juta kematian akibat Covid-19 di India.
Jumlah tersebut dihitung hingga pertengahan 2021 dengan menggunakan 3 basis data yang berbeda, tambah Chinmay Tumbe yang ikut menulis studi tersebut.
Namun, pada bulan lalu pemerintah India dengan tegas menolak penelitian tersebut. Mereka mengatakan bahwa studi itu tidak berdasar.
Dalam pemberitahuan tersebut mereka juga mengatakan bahwa mereka memiliki sistem pelaporan angka kelahiran dan juga kematian yang kuat.
Saat ini, negara India sedang berada di gelombang ketiga virus Corona yaitu varian Omicron. Walaupun pejabat federal mengatakan bahwa sebagian besar kasus Omicron masih terbilang ringan.
Keseluruhan jumlah infeksi Covid-19 di India sekarang telah mencapai 41,95 juta menurut angka resmi. Angkat itu menjadikan negara tersebut menjadi yang tertinggi secara global setelah Amerika Serikat.
Pemerintah India sekarang telah melakukan wajib vaksinasi 2 dosis terhadap tiga perempat dari 939 juta populasi orang dewasa yang memenuhi syarat guna mencegah lonjakan kasus Covid-19.
Dalam melakukan upaya tersebut, pejabat India kini melaksanakan vaksinasi di wilayah-wilayah terpencil untuk mengejar tingkat vaksinasi yang tertinggal.
Mereka melakukan penyebaran vaksinasi Covid-19 tersebut dengan para tenaga kesehatan mendatangi rumah untuk memberikan suntikan vaksin.***
