MEDIA PAKUAN - Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno memang diingat atas jasanya mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan.
Namun kisah cinta sang proklamator juga menarik untuk dibahas, Soekarno juga dikenal sebagai penakluk wanita. Bagaimana tidak, hingga akhir hayatnya Soekarno diketahui memiliki beberapa istri.
Beberapa nama yang paling disebut mungkin Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi.
Baca Juga: Lowongan Kerja BUMN PT Telkomsel Agustus 2021: Dibutuhkan Staf Marketing, Beriku Link Pendaftaran
Namun selain keempat wanita tersebut, Soekarno juga pernah menikahi beberapa wanita lain seperti Yurike Sanger dan Heldy Djafar. Namun, ternyata tidak semua wanita selalu menerima cinta dari seorang Ir Soekarno.
Ada wanita yang diketahui pernah menolak cinta dari sang proklamator yaitu Gusti Noeroel Kamaril.
Gusti Raden Ajeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemawardhani atau akrab disapa Gusti Noeroel merupakan salah satu wanita yang pernah menolak Bung Karno.
Baca Juga: Makna Hijrah Nabi Muhammad Saw Menuju Kota Madinah: Berhijrah dari Sesuatu Dilarang Allah
Gusti Noeroel merupakan putri dari Keraton Mangkunegaran yang dipuja lantaran memiliki kecantikan, kecerdasan, dan pemikiranyang modern di masa muda.
Sehingga pesonanya tersebut berhasil memikat tiga tokoh besar seperti Soekarno, Sutan Sjahrir, dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Selain tiga tokoh tersebut Mantan KSAD, Jenderal Goesti Pangeran Harjo Djatikoesoemo juga diketahui pernah kepincut dengan pesona Gusti Noeroel. Namun, sayang cinta mereka semua tidak pernah bersambut.
Sebagai seorang wanita berpikiran modern, Gusti Noeroel selalu berpegang teguh pada prinsipnya untuk menolak poligami.
Perempuan cantik yang hobi berkuda di masa muda ini selalu mengingat nasihat ibunya, Gusti Kanjeng Ratu Timoer untuk tidak mau dimadu.
Akhirnya Gusti Noeroel lebih memilih untuk menikah dengan Raden Mas Soerjosoejarso, seorang perwira berpangkat letnan kolonel yang masih sepupunya sendiri.
Setelah melangsungkan pernikahan dengan jodoh pilihannya itu, Bung Karno yang bertemu Gusti Noeroel pada suatu acara berkata, "Aku kalah cepat dengan suamimu."
Kendati demikian Gusti Noeroel tetap setia mendampingi sang suami meski harus melepas kehidupan keraton untuk mendampingi sang suami bertugas.***