Jelang 17 Agustus, Dibalik Penculikan Soekarno-Hatta pada Peristiwa Rengasdengklok

- 11 Agustus 2021, 09:30 WIB
Peristiwa Rengasdengklok.
Peristiwa Rengasdengklok. /
 
MEDIA PAKUAN - Pembacaan proklamasi kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah bagi bangsa Indonesia. Hari sakral proklamasi Indonesia memiliki banyak peristiwa yang melatarbelakanginya.
 
Salah satu peristiwa yang melatarbelakangi terjadinya kemerdekaan ialah peristiwa Rengasdengklok.
 
Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan terhadap golongan tua yaitu Soekarno Hatta yang dilakukan oleh golongan muda yaitu salah satunya Sutan Syahrir.
 
 
Saat itu terjadi pro kontra antara golongan tua dan golongan muda. Dimana golongan tua merupakan para anggota PPKI seperti Soekarno dan Hatta. Sementara golongan muda diwakili para anggota PETA dan para mahasiswa.
 
Pro kontra ini terjadi karena golongan muda menganggap bahwa golongan tua terlalu konservatif, sebab mereka menghendaki pembacaan proklamasi harus melalui PPKI dan sesuai dengan prosedur yang telah dijanjikan oleh Jepang yakni pada tanggal 24 Agustus 1945. 
 
Namun di sisi lain golongan muda menolak jika proklamasi harus dilaksanakan melalui PPKI. Pasalnya golongan muda menganggap bahwa PPKI merupakan bentukan Jepang, dan mereka menginginkan kemerdekaan dengan kekuatan sendiri. 
 
 
Sutan Syahrir merupakan tokoh pertama yang mendesak Soekarno-Hatta untuk segera melakukan proklamasi.
 
Selanjutnya rapat resmi dilangsungkan di Pegangsaan Timur Jakarta pada 15 Agustus 1945. Yang dihadiri oleh Djohar Nur, Subianto, Armansyah, Chairul Saleh, Kusnandar, Wikana, Margono, dan Subadio. 
 
Hasil rapat yang dipimpin oleh Chairul Saleh tersebut memutuskan bahwa kemerdekaan Indonesia tidak harus menggantungkan pada pihak lain, dan merupakan hak rakyat.
 
Meski keputusan rapat yang menjadi bagian sejarah kemerdekaan Indonesia itu telah disampaikan kepada Soekarno-Hatta, mereka tetap bersikeras dengan pendiriannya yaitu proklamasi harus dilangsungkan melalui PPKI. 
 
 
Sehingga pada akhirnya golongan muda membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok, salah satu daerah di Kabupaten Karawang.
 
Pilihan membawa Soekarno-Hatta ke luar Jakarta adalah untuk menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. 
 
Pengamanan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok dibantu dengan perlengkapan tentara PETA.  Rengasdengklok sendiri dipilih karena letaknya strategis dan terpencil, sehingga tentara PETA bisa mengawasi setiap langkah tentara Jepang.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x