BMKG Prediksi Musim Hujan Masih Berlangsung Sampai April, Masyarakat Diminta Waspada

- 20 Februari 2021, 17:40 WIB
Ilustrasi Hujan. Prakiraan cuaca Kota Cimahi dan beberapa daerah di Jawa Barat  Jumat 12 Februari 2021. Simak penjelasan BMKG.
Ilustrasi Hujan. Prakiraan cuaca Kota Cimahi dan beberapa daerah di Jawa Barat Jumat 12 Februari 2021. Simak penjelasan BMKG. /PIXABAY/Roxaninem/

MEDIA PAKUAN-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim hujan masih berpeluang pada Maret hingga April 2021.

BMKG meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap bencana banjir yang bisa saja terjadi.

Dilansir dari Antara.com dalam sebuah konferensi pers pada Sabtu, 20 Februari 2021, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal mengatakan potensi banjir terutama untuk kategori menengah masih harus diwaspadai pada Maret.

Baca Juga: Di Pertemuan dengan Teten Masduki, Shopee Katakan bahwa Pedagang Lokal dan UMKM di Platform Capai 97 Persen

"Potensi banjir terutama kategori menengah masih harus diwaspadai pada Maret, namun daerah potensi banjir berkurang pada April," katanya.

Dirinya mengatakan musim hujan pada 2020 hingga 2021 sangat dipengaruhi oleh iklim global La Nina yang diprediksi akan terjadi hingga Mei 2021.

Iklim global La Nina ini dapat meningkatkan curah hujan hingga mencapai 40 persen

Ia mengatakan saat ini sekira 96 persen wilayah di Imdonesia tengah memasuki musim hujan.

Berdasarkan prediksi BMKG diperkireakan pada Maret-April 2021 curah hujan mennegah hingga tinggi masih akan mengguyur sebagian wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Kampanye Beli Kreatif Danau Toba, Sandiaga Uno : Kita Bangga

Untuk wilayah Papua sebagian besar diperkirakan berpotensi diguyur hujan bulanan dengan kategori tinggi-sangat tinggi atau lebih dari 500 mm perbulan.

Memasuki Mei 2021 Sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki masa transisi dari musim hujan ke kemarau.

Sedangkan pada Juni-Agustus sebagian besar wilayah seperti Riau, Jambi, Sumsel, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Papua diprakirakan mendapatkan curah hujan kategori menengah-rendah (20-150 mm perbulan).

Untuk bulan September diperkirakan juga masih kemarau, sementara Oktober memasuki transisi musim kemarau ke musim hujan dan diperkirakan November kembali memasuki musim hujan.

Herizal menjelaskan pada musim kemarau kali diperkirakan akan lebih basah dibandingkan normalnya.

Baca Juga: Hati-hati! Tim Siber Bareskrim Polri Awasi Sebar Ujaran Kebencian, Begini Sistem Kerja Tim Patroli Medsos

Untuk itu tetap perlu diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga April 2021.

"Musim kemarau tahun ini tidak sekering musim kemarau pada biasanya atau juga dibandingkan musim kemarau 2019," pungkasnya.***

Editor: Hanif Nasution

Sumber: antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x