Masker Selama Covid 19 dan Sejarahnya

11 September 2020, 10:03 WIB
Ilustrasi memakai masker /

MEDIA PAKUAN - Seiring mewabahnya COVID-19 di seluruh penjuru dunia, meningkat pula permintaan akan masker.

COVID-19 merupakan virus yang menyebar lewat droplets atau tetesan yang keluar dari kelenjar tubuh manusia seperti mulut dan hidung.

Cairan ini umumnya muncul ketika sedang berbicara, batuk, atau bersin.

Baca Juga: Harga Emas 24 Karat di Pegadaian Jumat (11/9/2020) ,Naik Lebih Tinggi dari Hari Kemarin

Masker medis menjadi salah satu barang yang sangat dibutuhkan sekarang ini.Berkat fungsi dan manfaatnya yang besar itulah masker banyak dipakai di dunia medis.

Tapi, mungkin Anda belum mengetahui sejarah dan bagaimana caranya masker diciptakan. Penasaran? Simak langsung jawabannya di bawah ini!

Masker medis pada awalnya digunakan oleh Paul Berger yang merupakan ahli bedah Prancis.Ia menggunakan masker untuk operasi pada akhir abad ke-19 atau sekitar tahun 1897.

Baca Juga: Pasca Melockdown Institusi Pendidikan, Satgas GTPP Kota Sukabumi Swab Pelajar dan Guru

Setelahnya, para dokter dan ahli bedah lain mulai turut menerapkannya sebagai tindakan pencegahan untuk menghindari penularan penyakit dan kontaminasi pada area di mana operasi dilaksanakan.

Sekarang ini, masker medis sudah digunakan secara umum oleh masyarakat terutama ketika ada wabah penyakit seperti SARS di tahun 2007, flu babi (H1N1) pada tahun 2009, dan coronavirus di tahun 2019 sampai 2020 ini.

Sudah banyak bukti yang menunjukkan efektivitas masker bedah dalam mengurangi risiko infeksi dan penularan penyakit.

Baca Juga: Arteria Dahlan 'Mengapa Angguk angguk ' Apa Peserta Diskusi ILC Menganggap Angin Lalu

Dalam peraturan yang dibuat oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penggunaan masker medis harus dikombinasikan dengan langkah kebersihan lain seperti rutin mencuci tangan dan menjaga jarak atau kontak langsung dengan orang yang sedang sakit.

Desain dari Masker Medis

Desain masker medis tergantung pada modelnya. Biasanya dibuat 3 lapis atau three-ply. Bahan 3 lapis ini terbuat dari melt-blown yang ditempatkan di antara kain non-woven. Bagian melt-blown ini berfungsi sebagai filter yang mencegah mikroba berbahaya masuk atau keluar dari masker.

Baca Juga: Cegah Covid-19 Meluas, Santri di Kota Sukabumi Bagikan Ribuan Butir Telur Ayam

Kebanyakan masker medis dilengkapi dengan lipatan-lipatan yang bisa dibuka. Lipatan ini memang bisa memperluas ukuran masker supaya dapat menutupi area hidung dan dagu dengan sempurna.

Ada 3 jenis masker medis yang paling umum digunakan yaitu ear loop, headband, dan tie-on. Walaupun berbeda dalam model dan cara pemakaiannya, masker medis ini sama-sama memiliki fungsi untuk melindungi diri penggunakanya dari bakteri, kuman, dan bahkan virus berbahaya.

Baca Juga: Latihan Mengencangkan dan Membesarkan Payudara Secara Alami

Masker medis juga banyak diciptakan dengan desain yang lebih artsy dan dekoratif untuk membuat Anda tetap terlihat modis dan fashionable.

Masker medis tidak dirancang untuk melindungi pemakainya dari udara kotor atau partikel virus. Untuk respirator yang baik, Anda bisa memilih masker yang lebih cocok seperti N95 dan FFP.***

Editor: Ahmad R

Tags

Terkini

Terpopuler