Viral Tokoh Zahra Disinetron 'Suara Hati Istri', Ngeri! Feni Rose Kritik Ini Suatu Ketidak Wajaran

4 Juni 2021, 07:55 WIB
Feni Rose mengaku ngeri dengan alur sinetron Zahra yang bisa dianggap kenormalan, saat ada kakek-kakek yang deketi anak usia sekolah. //Instagram/@fenirose dan YouTube Indosiar/ /pikiran rakyat/

MEDIA PAKUAN - Sinetron Suara Hati Istri, Zahra, tersebut menuai pro kontra mengingat salah satu pemain yang menjadi istri ketiga diperankan oleh artis di bawah umur bernama Lea Ciarachel Forneaux yang baru berusia 15 tahun.

Lea Ciarachel memerankan karakter istri ketiga dari pak Tirta (aktor Panji Saputra) yang telah berusia 40 tahun.

Terkait beberapa cuplikan sinetron Zahra yang diunggah melalui YouTube, seperti "Malam pertama Zahra dan pak Tirta! Istri Pertama dan Kedua Panas?" dan juga "Zahra Hamil! Pak Tirta dan Zahra Semakin Mesra" banyak dikecam warganet.

Baca Juga: Berikan Hadiah pada Pelatih Baru Carlo Ancelotti, Real Madrid Buru Kylian Mbappe

Hal ini menjadi banyak sorotan dari berbagai kalangan, termasuk Feni Rose, ia menanggapinya.

Menurut Feni Rose, Sebagai seorang ibu ia merasa ngeri alur sinetron Zahra yang lama-kelamaan dianggap sebuah ketidak normalan.

Ia pun mengekpresikan jika anak gadisnya berperan seperti itu,Ia mengaku bahwa ia tak ingin ada kakek-kakek atau lelaki paruh baya yang mendekati anak-anaknya di usia sekolahnya seperti dalam cerita sinetron itu.

Dalam alur sinetron Zahra, karakter Zahra yang masih di usia Sekolah Menengah Atas (SMA) harus menikah dengan Tirta, lelaki yang berumur nyaris atau di sekitar 40 tahun.

Baca Juga: Bongkar Hasil 100 Hari Kerja, Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somartri: Faster, Cheaper, and Better

Artinya, alur cerita ini dianggap menjadi masalah karena sinetron Zahra justru meromantisasi pernikahan tak wajar itu alih-alih mengkritiknya.

Feni Rose mengatakan bahwa ia sendiri tak memiliki dengan masalah dengan Panji Saputra pemeran karakter Tirta. Namun, ia hanya tak menyukai Tirta dan sudut pandang cerita yang berpihak padanya.

“No, kita gak ada masalah sama pemerannya. Kita ada masalah sama sudut pandang ceritanya,” ujarnya kanal Trans TV Official yang diunggah pada Kamis, 3 Juni 2021.

Ia pun melanjutkan, “Harusnya, yang salah itu karena sinetron itu dunia yang bisa di-create”.

Baca Juga: Perkiraan Cuaca Kota Sukabumi Jumat 4 Juni 2021: Turun Hujan Berpotensi Bencana Alam

Bagi Feni Rose, sinetron harus memberi pelajaran terhadap perilaku pedofilia atau pelaku perkawinan anak.

Oleh karena itu, ia menganggap bahwa karakter Tirta harus berada di sisi antagonis yang dibenci oleh penonton.

“Karena itu salah, harusnya mendapat hukuman atau kesialan dalam hidupnya,” tuturnya.

Baca Juga: Lagi-lagi Warga Kota Sukabumi Meninggal Usai Terpapar Covid 19, Wahyu: Sempat Diisolasi di RSUD Syamsudin

Ia pun mengatakan, “Jangan sampai yang bersalah itu enak hidupnya. Dan ada fans-fansnya”.

Selain itu, Feni rose membayangkan hal yang membuatnya ngeri sebagai ibu jika sinetron itu diwajarkan banyak orang.

Ia takut jika banyak anak-anak menjadi korban edofilia yang berkedok pernikahan oleh-orang-orang yang sengaja memangsa mereka.

Seharusnya, karakter pedofilia atau tokoh Tirta harus jelas berada di pihak yang bersalah karena menikahi anak jauh di bawah umurnya.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler