Benarkah Sering Konsumsi Junk Food Cepat Pikun? Waspada Para Remaja: Simak Hasil Penelitian USC

- 22 April 2024, 17:20 WIB
Ilustrasi Junk Food / Freepik / @grmarc
Ilustrasi Junk Food / Freepik / @grmarc /

Dimana satu diberi diet tinggi lemak dan gula, sedangkan yang lainnya diberi diet normal.

Hasilnya menunjukkan bahwa sinyal asetilkolin, yang penting untuk membantu mengkode dan mengingat peristiwa, tidak terjadi pada tikus yang tumbuh dengan diet makanan junk food.

Peneliti berhasil menemukan bahwa kerusakan ingatan pada tikus akibat diet makanan junk food dapat dibalikkan dengan penggunaan obat-obatan yang merangsang pelepasan asetilkolin.

Meskipun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana dampak buruk ini dapat diperbaiki.

Baca Juga: Girl Group HYBE jadi Cibiran Pengemar, Diduga Lakukan 'Payola', Apa Itu Payola?

Kanoski menekankan bahwa masa remaja merupakan periode sensitif dalam perkembangan otak, sehingga pembatasan konsumsi junk food pada remaja menjadi sangat penting.

Menyadari bahaya diet yang tidak sehat pada usia muda dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan otak dan menghindari masalah ingatan di masa depan.***

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah