Benarkah Sering Konsumsi Junk Food Cepat Pikun? Waspada Para Remaja: Simak Hasil Penelitian USC

- 22 April 2024, 17:20 WIB
Ilustrasi Junk Food / Freepik / @grmarc
Ilustrasi Junk Food / Freepik / @grmarc /

MEDIA PAKUAN - Akhirnya, para peneliti dari University of Southern California (USC) menyoroti bahaya diet tinggi lemak dan gula pada remaja.

Temuan yang cukup mengejutkan itu, menunjukkan sering mengkonsumsi junk food pada usia remaja dapat menyebabkan kerusakan ingatan jangka panjang. Bahkan berdampak hingga dewasa hingga terancam pikun.

Dalam studi yang melibatkan tikus, peneliti menemukan diet yang tinggi lemak dan gula dapat mengganggu fungsi ingatan jangka panjang.

Baca Juga: Pasca Dekati Agnes Mo, Bright Vachirawit Dikabakan Dekat dengan Sosok Ini: Siapa Dia?

Bahkan setelah beralih ke diet yang lebih sehat, tikus-tikus tersebut masih mengalami masalah ingatan yang signifikan.

Scott Kanoski dari USC Dornsife College of Letters Arts and Sciences menjelaskan diet makanan junk food pada remaja dapat mengganggu kemampuan ingatan otak mereka untuk jangka waktu yang lama.

Hal ini diperkuat oleh penelitian sebelumnya yang menghubungkan pola makan buruk dengan penyakit Alzheimer.

Dalam upaya untuk memahami lebih lanjut hubungan antara diet dan ingatan pada orang muda, para peneliti membagi tikus-tikus menjadi dua kelompok.

Baca Juga: Siap Ditempatkan di IKN, Kementerian PUPR Bakal Rekrut 26.319 CASN: Percepatan Pembangunan IKN di Kaltim

Dimana satu diberi diet tinggi lemak dan gula, sedangkan yang lainnya diberi diet normal.

Hasilnya menunjukkan bahwa sinyal asetilkolin, yang penting untuk membantu mengkode dan mengingat peristiwa, tidak terjadi pada tikus yang tumbuh dengan diet makanan junk food.

Peneliti berhasil menemukan bahwa kerusakan ingatan pada tikus akibat diet makanan junk food dapat dibalikkan dengan penggunaan obat-obatan yang merangsang pelepasan asetilkolin.

Meskipun demikian, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami lebih lanjut tentang bagaimana dampak buruk ini dapat diperbaiki.

Baca Juga: Girl Group HYBE jadi Cibiran Pengemar, Diduga Lakukan 'Payola', Apa Itu Payola?

Kanoski menekankan bahwa masa remaja merupakan periode sensitif dalam perkembangan otak, sehingga pembatasan konsumsi junk food pada remaja menjadi sangat penting.

Menyadari bahaya diet yang tidak sehat pada usia muda dapat membantu masyarakat dalam menjaga kesehatan otak dan menghindari masalah ingatan di masa depan.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah