MEDIA PAKUAN - Sejak jaman dahulu laki-laki di Timur Tengah memakai Kain Kaffiyeah atau Ghutrah.
Hiasan kepala atau tutup kepala menjadi tradisional Arab, tidak saja pria dewasa, anak-anak dan remaja pun biasanya memakai ghutrah.
Paling umum di wilayah Teluk, yaitu Arab Saudi , UEA, Bahrain dan Kuwait, meskipun juga banyak dipakai oleh orang Arab di bagian Timur Tengah lainnya.
Shemagh, hattah, mashadah, chafiye, dan camedani merupakan nama lain dari aksesoris khas Arab yang satu ini.
Meskipun, memakai penutup kepala juga merupakan kebiasaan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, para sahabat, para ulama dan orang-orang shalih, baik di luar atau di dalam shalat. (muslim.or.id).
Baca Juga: Kronologis Terkuaknya SN dan DM TKW jadi Korban Perdagangan Orang ke Suriah
Mereka juga beranggapan pakain penutup kepala itu juga merupakan simbol Nasionalisme
Sekitar 1930-an, kain Ghutrah dianggap sebagai simbol nasionalisme dan solidariti terhadap Palestina.
Yasser Arafat dengan kain Ghutrah rona hitam putihnya merupakan antara ikon terawal yang mempopularkan pemakaian aksesori kepala tersebut dan berhasil menjadikan kain tradisional Arab ini sebagai ciri khasnya.