Network
MEDIA PAKUAN - Terkuaknya SN (30) dan BM (30) menjadi daftar panjang korban perdagangan orang ke Suriah.
Padahal pemerintah sudah melarang untuk memberangkatkan TWI untuk bekerja di Suriah, terlebih saat perang bergejolak.
Diketahui SN adalah warga Desa Citeupuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten , Sementara BM adalah warga Kecamatan Malingping kabupaten Lebak.
SN dan BM diberangkatkan secara ilegal ke Suriah pada 2017 silam, mereka dijanjikan para oknum pencari buruh migran akan dipekerjakan sebagai pekerja di rumah sakit sebagai cleaning servis dan di iming-imingi upah sebesar 5 juta rupiah .
Namun nyatanya, mereka dipekerjakan sebagai ART dan hanya mendapat upah Rp 2,7 juta serta perlakuan tidak manusiawi di Suriah.
Baca Juga: BPNT 2023 Disalurkan untuk KPM, Cairkan Bansos Rp400.000 dari Kemensos Buruan Cek Namanya
Hal ini pun dibenarkan Kombes Pol Didik Hariyanto, Kabid Humas Polda Banten.
Peristiwa berawal pada Maret 2017, Saat itu korban ditawari oleh pelaku SP yang bertugas mencari orang untuk bekerja di luar negeri. Korban SN serta suaminya termakan bujuk rayu pelaku untuk bekerja di Abu Dhabi.
Segala persyaratan pun disiapkan korban SN, hingga akhirnya warga Desa Citeupuseun, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten itu berangkat ke Jakarta dan dibawa ke tempat penampungan di Cililitan, Jakarta Timur. Bersama 10 TKW lainnya, dia berada di tempat penampungan itu selama satu bulan lamanya.
