Hanya keimanan yang membuat seseorang mampu menyikapi kesedihan dengan bijaksana.
Ia akan melewatinya dengan penuh kesabaran. Tunduk bersimpuh di hadapan Allah. Mengadu dan berharap hanya kepada-Nya.
Kita meyakini sepenuhnya bahwa Allah-lah yang menghadirkan kebahagiaan dan kesedihan.
Sambil terus berusaha keluar dari kesedihan. Firman-Nya, Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis. (QS an-Najm:43).
Jangan sampai, kesedihan menjadikan kita lemah untuk meraih ridho Allah, apalagi membawa pada keputusasaan hingga membenci takdir-Nya.
Tak perlu lama-lama memendam kesedihan dalam hati.
Berusahalah selalu mengingat Allah.
Sadari bahwa Allah selalu bersama kita.
Sabar dan selalu berdoa meminta pertolongan-Nya adalah cara terbaik mengobati kesedihan yang menimpa kita.
Rasulullah Saw pun berdoa dan berlindung dari rasa sedih,:
"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana dan rasa sedih."
(HR Bukhari Muslim).
Seperti doa aduannya Nabi Ya’qub saat lama berpisah dengan putra tercinta; Yusuf ‘As :
“Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku.”
(QS. Yusuf: 86)
Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***