Network
MEDIA PAKUAN - Suatu hari, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan Imam Ali Karamallahu Wajhah duduk ditengah kebun kurma, lalu ada seekor lebah yang terbang disekeliling Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda kepada Sayidina Ali : “Wahai Ali tahukah kamu apa yang dikatakan oleh lebah ini ?.”
Sayyidina Ali menjawab : “Tidak wahai Rasulullah.”
Baca Juga: 6 Nyawa Meregang Kecelakaan Maut di Tol Semarang-Solo: Tabrakan Beruntun Libatkan 8 Mobil Ringsek
Lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda lagi kepada Imam Ali : “Ketahuilah wahai Ali, lebah ini sekarang mengundang kita sebagai tamunya dan berkata bahwa dia telah menyediakan madu disuatu tempat."
Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasallam memerintahkan Sayyidina Ali untuk mengambil madu tersebut dari tempat itu.
Sayyidina Ali pun bangkit dan mengambil madu tersebut dari tempatnya.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda kepada sang Lebah : ”Wahai lebah, makanan kalian berasal dari bunga-bunga yang pahit, lalu apa yang menyebabkan dia berubah menjadi madu yang manis ?.”
Baca Juga: Apakah Itikaf Hanya Boleh Dilakukan di Masjid? Berikut Penjelasannya Menurut 4 Mazhab
Lebah pun menjawab : ” Wahai Rasulullah, manisnya madu ini berkat kami bershalawat kepadamu dan keluargamu, karena setiap kali kami menghisap sari bunga, saat itu pula kami menerima ilham untuk bersholawat tiga kali kepadamu.
Dan ketika kami mengucapkan : "Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina Muhammad Wa ‘ala Aali Sayyidina Muhammad."
”Ya Allah limpahkanlah shalawat-Mu kepada Sayyidina Muhammad dan keluarga Sayyidina Muhammad,”
Maka berkat shalawat kepadamu itulah, madu kami menjadi manis.”
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Wallahu'alam, semoga bermanfaat.***
